Network
Modelling: Di tahap ini, objek atau karakter yang akan dianimasikan dibuat dalam bentuk 3D. Ini melibatkan membuat geometri digital menggunakan perangkat lunak khusus seperti Autodesk Maya atau Blender.
Baca Juga: Siapa Wanda Hara? Ini Biodata dan Profil Wanda Hara Instagram dan juga Sosok Wanda Hara Dulu
Texturing: Setelah objek dibuat, tahap ini melibatkan memberikan tekstur dan warna pada permukaannya. Ini dapat mencakup pemberian gambar atau pola pada objek untuk memberikan detail dan realisme yang lebih besar.
Rigging: Tahap rigging melibatkan memberikan kerangka atau struktur tulang virtual pada karakter. Ini memungkinkan animator untuk mengontrol gerakan karakter dengan lebih mudah, seperti menggerakkan tangan atau kaki.
Animasi: Pada tahap ini, animator memberikan gerakan pada karakter atau objek. Mereka menggunakan alat animasi untuk mengatur pose, pergerakan, ekspresi wajah, dan interaksi antar karakter.
Pencahayaan: Animasi 3D memerlukan pencahayaan yang tepat untuk menciptakan suasana dan efek visual yang diinginkan. Animator atau spesialis pencahayaan menggunakan alat dan teknik pencahayaan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Rendering: Setelah semua elemen animasi selesai, proses rendering dilakukan. Ini melibatkan menghasilkan gambar dari adegan 3D yang telah dibuat. Rendering dapat memakan waktu yang lama, tergantung pada kompleksitas dan kualitas yang diinginkan.
Baca Juga: Profil dan Biodata Niken Salindri Bahkan No WA Pesinden Muda Dicari Warganet, Cek Disini!
Pasca-produksi: Setelah rendering selesai, tahap pasca-produksi melibatkan pengeditan dan penyesuaian tambahan pada animasi. Ini termasuk pengaturan suara, efek khusus, penambahan teks, atau musik.
Proses animasi 3D memerlukan keterampilan teknis dan kreatif yang kuat. Selain perangkat lunak yang tepat, animasi 3D juga membutuhkan pemahaman tentang desain, komposisi, pengambilan gambar, dan prinsip animasi untuk menghasilkan karya yang menarik dan berkualitas.
