Wisnu, seorang siswi dari SMPN 2 Karangreja yang turut serta dalam perang lempar tomat, mengungkapkan bahwa permainan tersebut sangat asyik dan seru.
Mereka dapat bersenang-senang sambil melempar tomat ke teman-teman mereka. Selain itu, kegembiraan tersebut juga tidak mengakibatkan rasa sakit karena tomat yang digunakan sudah matang.
Pada Festival Gunung Slamet 2022, dia ikut acara ini, dan tahun ini dia ikut lagi. Meski badan dan wajah kotor tapi meninggalkan banyak keseruan.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) mengikuti Festival Gunung Slamet yang ke 6 termasuk menghadiri 'Akustik Kabut Lembut bersama Budi Doremi.
Bupati mengapresiasi kepada Pemerintah Desa Serang selaku penyelenggara, Ia berharap event ini harus terus diadakan.
Ia mensyukuri Pandemi Covid-19 telah mereda, sehingga event tahunan ini bisa kembali berjalan setelah vakum 3 tahun. Ia menilai FGS memiliki manfaat yang besar, terutama mendongkrak kunjungan wisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Semoga FGS bisa berjalan lancar dan bermanfaat dalam memutar roda perekonomian di Desa Serang dan Kabupaten Purbalingga," katanya.
"Kita berharap festival Gunung Slamet bisa terus berlangsung hingga tahun-tahun berikutnya," kata Bupati Tiwi saat hadir dalam Akustik Kabut Lembut FGS di komplek objek wisata D'Las Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga tadi malam.***