"Sebab saat itu, bola dalam keadaan 50:50 dan pemain PSCS Cilacap menendang bola, bukan menghantam kaki dari pemain lawan," tandasnya.
Bambang menegaskan, surat protes itu dikirimkan bukan dengan alasan untuk merubah hasil pertandingan, namun agar bisa dijadikan perhatian untuk semua pihak, terutama perangkat pertandingan.
"Kami hanya ingin menjunjung tinggi fair play yang selalu digaungkan dan diwajibkan dalam setiap pertandingan," tegasnya.
Ia berharap agar kejadian serupa tak terulang kembali, karena hanya akan mencederai kualitas sepak bola Indonesia.
Bahkan ini mencederai komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang sebelumnya menegaskan adanya Satgas Anti Mafia Bola.
Satgas ini dibentuk untuk memberantas setiap bentuk mafia dan kecurangan dari kompetisi sepak bola. Diantaranya terkait aksi-aksi pengaturan skor atau match fixing.
Dan Satgas Mafia Bola ini pun mengawal kompetisi Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 musim 2023/2024.***