SINOPSIS Lakon 'Bimo Krido' Perang Baratayudha, Wayang Kulit HUT 78 TNI MALAM INI Alun-Alun Cilacap

- 6 Oktober 2023, 11:41 WIB
Cerita Lakon 'Bimo Krido' Perang Baratayudha, Wayang Kulit HUT 78 TNI MALAM INI Alun-Alun Cilacap.*
Cerita Lakon 'Bimo Krido' Perang Baratayudha, Wayang Kulit HUT 78 TNI MALAM INI Alun-Alun Cilacap.* /dok Pemkab Blora

PORTAL PURWOKERTO - Lakon Bimo Krido akan ditampilkan pada pertunjukan wayang kulit yang digelar di alun-alun Cilacap, malam ini, Jumat 6 Oktober 2023. wayang kulit ini diselenggarakan dalam rangka HUT TNI ke-78.

Secara serentak di 78 lokasi, malam ini Jum'at 6 Oktober 2023 masyarakat akan mendapatkan suguhan hiburan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk.

Satu diantara titik lokasi pertunjukan adalah Alun-Alun Cilacap yang menampilkan dua dalang kondang pribumi Cilacap, Ki Dalang Mongko Daryono dan Ki Dalang Guntur Riyanto.

Acara yang dimulai pukul 19.00 WIB itu juga turut menampilkan dua bintang tamu yang akan menyegarkan suasana dan mengocok perut kalian. Adalah Gareng Bravo dan Ciblek yang sudah malang melintang di dunia pertunjukan wayang.

Baca Juga: MALAM INI: Pertunjukan Wayang Kulit jadi Puncak Rangkaian HUT 78 TNI Cilacap, di Alun-Alun

Tak hanya sekedar hiburan, tapi sebenarnya pertunjukan wayang penuh dengan edukasi dan tuntutan dari setiap lakon atau cerita yang dibawakan sang dalang.

Termasuk malam hari ini dengan lakon 'Bimo Krido' yang juga dijadikan dijadikan lakon ditiap lokasi pertunjukan. Ada pesan moral mendalam dari sang tokoh Bima atau Werkudara.

Berikut sinopsis yang bisa memberikan gambaran tentang lakon Bimo Krido dari pertunjukan wayang kulit malam ini :

Lakon Bimo Krido mengisahkan tentang penokohan salah satu Pandawa Lima yakni Bima atau Bimo atau yang dikenal dengan Werkudara. Dia mengamuk di negeri Astinapura.

Baca Juga: HUT 78 TNI Nonton Wayang Kulit di Alun-Alun Cilacap, Catat Waktu Lakon dan 2 Dalangnya

Dalam lakon ini, Bima tidak sendirian, tetapi mengamuk bersama saudaranya yang telah berubah menjadi raksasa. Dia adalah Kresna.

Pemicu mengamuknya dua tokoh Pandawa ini lantaran mereka tidak mau menerima apa yang menjadi perintah Batara Guru. Sang Batara Guru meminta agar Pandawa Lima mau menerima perdamaian dengan Kurawa.

Bima dan Kresna beranggapan bila perdamaian itu justru akan menjadi penggalang dan mengurangi perjuangan untuk kedaualan para Pandaawa Lima.

Karenanya secara tegas mereka menolak perdamaian dengan Kurawa untuk perebutan Negri Astina Pura. Penolakan itu membuat dua kesatria ini mengamuk, bahkan Kresna berubah menjadi raksasa.

Baca Juga: Peringati HUT TNI 2023 ke-78, Pj Bupati Banyumas Ziarah dan Ikut Upacara di Taman Makam Pahlwan Purwokerto

Sayangnya Bima dan Kresna tak mampu melawan Batara Guru yang sebenarnya adalah seorang jelmaan Betari Durga.

Karena kewalahan, Bima dan Kresna akhirnya meminta bantuan Semar yang sudah menjelma menjadi seorang Begawan Dewa Kasimpar.

Konflik atau peperangan besar inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan Perang Baratayudha. Pesan moralnya antara lain bahwa kemeredekaan dan kedaulatan itu bukan hasil perdamaian melainkan hasil dari perjuangan.***

Editor: Yumi Karasuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah