Network
PORTALPURWOKERTO- Transaksi saham di Banyumas Raya selama masa pandemi ternyata mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta Irfan Noor Riza, Senin 19 Oktober 2020.
"Kami melihat, pandemi covid ini membuat masyarakat belajar pentingnya berinvestasi. Apalagi, sekarang banyak yang WFH (Work From Home) dan membuat masyarakat punya banyak waktu untuk belajar investasi di pasar modal," ujar Irfan saat dihubungi Portal Purwokerto.
Irfan mengatakan, program Sekolah Pasar Modal yang biasanya diselenggarakan satu kali selama sebulan, kini jadi meningkat hingga 4-5 kali perbulan. "Animo masyarakat sangat tinggi untuk tahu tentang wahana investasi di pasar modal. Kami jadi optimis pertumbuhan pasar modal khususnya di sisi investor akan terus meningkat setiap tahunnya," ujar Irfan.
Baca Juga: Belajar Lebih Dalam Soal Saham dan Pasar Modal, Yuk ke Capital Market Summit & Expo!
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pada Januari, jumlah transaksi mencapai RP 276 Miliar dengan jumlah investor 18.842 orang. Setelah itu, jumlah investor dari bulan ke bulan kian naik tajam. Tercatat di bulan Juli, jumlah transaksi saham di area Banyumas Raya melonjak hingga RP 924 Miliar dengan jumlah investor 21 ribu orang.
Bulan September 2020 lalu, jumlah investor sudah meningkat sampai 24 orang dengan total transaksi Rp 1 triliun. "Rata-rata per bulan transaksi saham di Banyumas Raya (Banyumas, Purwokerto, Cilacap, Banjarnegara, Purbalingga, dan Kebumen) rata rata saat ini mencapai RP 683 Miliar," ujar Irfan.
Irfan sendiri yakin, ke depan jumlah investor dan nilai transaksi akan semakin meningkat. Mengingat semakin banyaknya masyarakat yang sudah sadar akan pentingnya investasi.
Baca Juga: Siap-Siap, Akhir Bulan Pendaftaran Prakerja Gelombang 11 Dibuka
Investasi pasar modal di Indonesia kini kian beragam. Dalam pasar modal masyarakat bisa memilih untuk membeli beberapa perusahaan dan menempatkan dana dengan bijak.
