PORTAL PURWOKERTO - Bulan Ramadhan 2024 ini, beredar anjuran boikot kurma Israel sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina yang masih terus dijajah. Buka mata, kenali merek kurma Israel.
Apakah Kurma Red Sea dari Israel? Cek daftar merk Kurma Israel di Indonesia, hati-hati dengan produk yang dikeluarkan Hadiklaim, Mehadrin, MTex dan perusahaan penghasil kurma asal Israel.
Kurma adalah buah yang selalu hadir saat bulan puasa, baik di Indonesia maupun seluruh dunia. Umat Muslim berbuka dengan kurma merupakan tindak lanjut dari anjuran Rasulullah SAW. Selain itu, secara kesehatan kurma mampu mencegah lonjakan gula darah yang tajam setelah berbuka puasa.
Namun, apabila mengkonsumsi kurma yang diproduksi Isral dimana produsennya menggunakan pekerja anak dan kebunnya berdiri di atas tanah penjajahan, maka MUI mengharamkan tindakan ini.
Baca Juga: Medjoul Dates Merk Kurma Israel, Apa Saja? Apa Kurma Israel Haram? Diboikot Selama Ramadhan 2024
Pekerja Palestina yang terpaksa bekerja di perkebunan kurma Israel mendapatkan bayaran yang sangat rendah dari upah minimum Israel, seperti yang dilaporkan oleh Human Rights Watch (2015).
Melansir bdsaustralia.net.au, tindakan boikot terhadap kurma produk Israel ini akan mengakibatkan kerugian ekonomi terhadap Israel.
Dikutip dari palestinecampaign.org, masyarakat Muslim perlu menghindari produk dari perusahaan Mehadrin, MTex, Edom, Carmel Agrexco, and Arava.
Selain itu, Hadiklaim yang merupakan eksportir terbesar dari Isrel telah menjual kurma di banyak supermarket di bawah merek-merek berikut ini.
King Solomon
Jordan River
Jordan River Bio-Top
Selain produk di atas, beredar pula daftar yang diklaim merek kurma asal Israel, seperti dalam unggahan akun Tiktok @ngelmuco.
1.Dates Medjool
2.Bon Bon
3.Carmel Agrexco
4.Bomaja
5.Desert Diamond
6.Edeka
7.Galilee
8.Ventura
9.Fancy Medjoul
10.Food to Live
11.Kalahari
12.Karsten Farms
13.La Palma
14.Waitrose
15.Medjol Plus
16.Star Dates
33.Edom
34.MTex
35.King Date
Demikian beberapa merek kurma Israel yang diboikot karena pendudukan di tanah Palestina dimana melakukan eksploitasi terhadap tenaga kerja anak.***