Melalui skema ini Program Kartu Prakerja akan difokuskan pada peningkatan skill (ketrampilan), tidak lagi pada bantuan sosial seperti yang selama ini dijalankan.
“Fokus utama skema normal bukan lagi pada bantuan sosialnya seperti yang dijalankan sebelumnya, tapi akan fokus kepada peningkatan skill (ketrampilan) penerimanya,” kata Ketua Tim Pelaksana Program Kartu Prakerja sekaligus Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 1 Juli 2022.
Baca Juga: Cek Dashboard Prakerja.go.id, Ini 2 Ciri Lolos Prakerja
Pada Program Kartu Prakerja dengan skema normal, pemerintah akan memberikan bantuan biaya pelatihan dengan jumlah lebih besar daripada insentif.
Pemerintah juga akan mendorong untuk diadakan pelatihan-pelatihan dengan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan pasar. Pelatihan tersebut bisa dijalankan secara offline, online, dan hybrid.
Sejak diluncurkan pada bulan April 2020 lalu, Program Kartu Prakerja telah diberikan pada 12,8 juta orang penerima manfaat di 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia yang bersifat inkusif dan menjangkau kelompok rawan dan minoritas.
Penerima Kartu Prakerja sebagian besar tinggal di desa, yaitu sebanyak 56 persen. 49 persen dari total populasi adalah perempuan dan sekitar 3 persen penerima Kartu Prakerja merupakan penyandang disabilitas.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Batas Umur Kartu Prakerja dan Cara Daftar Prakerja Untuk Dapat 600 Ribu
Lalu, kapan Prakerja gelombang 35 dibuka? hingga saat ini belum ada informasi pasti terkait tanggal pembukaan pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 35.
Pendaftar Kartu Prakerja dapat memantau informasi terbaru kartu Prakerja di link prakerja.go.id dan instagram resmi Prakerja di @prakerja.go.id.