Begini Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Versi Sikapi Uangmu OJK, Catat Pengeluaran Bisa dengan Aplikasi Lho

- 20 Agustus 2022, 14:03 WIB
Begini Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Versi Sikapi Uangmu OJK, Catat Pengeluaran Bisa dengan Aplikasi Lho
Begini Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Versi Sikapi Uangmu OJK, Catat Pengeluaran Bisa dengan Aplikasi Lho /Image from unsplash.com by Sumudu Mohottige

PORTAL PURWOKERTO - Inilah beberapa cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros dan keuangan keluarga pun jadi sehat.

Saat menerima gaji, tak jarang pemasukan hanya sekadar numpang lewat untuk membayar angsuran hingga kebutuhan hidup. Boro-boro menabung, pemasukan yang hadir seakan tak mampu lagi mencukupi.

Bisakah dompet rumah tangga aman dan kebutuhan tercukupi?

Jawabannya bisa, syaratnya adalah pengelolaan keuangan Anda dilakukan dengan tertib seperti melakukan perencanaan keuangan dan menentukan pos anggaran di awal.

Berikut langkah mengatur keuangan rumah tangga yang dirangkum Portal Purwokerto dari laman resmi sikapiuangmu OJK:

1. Buat Perencanaan Keuangan

Perencanaan keuangan ini perlu dibuat agar Anda memiliki catatan dana impian seperti dana pernikahan, dana kelahiran anak hingga dana untuk ibadah haji.

Mulai sekarang Anda bisa mencatat dana impian apa yang diperlukan dan bagaimana perencanaan keuangan yang Anda lakukan untuk bisa melakukan tujuan tersebut.

Misalnya pada bulan Juli Anda perlu membayar uang sekolah anak Rp5 juta. Maka buat pos anggaran, berapa yang harus disisihkan setiap bulan agar mencapai angka tersebut.

Atau, pada bulan Desember, Anda akan membuka usaha yang membutuhkan modal Rp20 juta. Buat pos anggaran bulanan agar dapat mencapai nominal yang Anda capai. Misalnya agar bisa mendapatkan Rp20 juta, maka perlu menabung Rp2 juta setiap bulannya selama 10 bulan.

Contoh tabel pengelolaan keuangan rumah tangga
Contoh tabel pengelolaan keuangan rumah tangga

2. Catat Pengeluaran dan Pendapatan

Salah satu langkah pengelolaan anggaran adalah mencatat pengeluaran dan mengalokasikan pendapatan.

Sesuaikan pencatatan dengan kebiasaan Anda, jika terbiasa mencatat di buku maka catat di buku catatan keuangan yang sudah Anda siapkan sebelumnya.

Namun jika Anda lebih terbiasa dengan mencatat secara online atau digital, maka Anda bisa mengunduh aplikasi catatan keuangan harian yang tersedia di playstore.

Bedakan antara uang masuk dan uang keluar, lakukan pencatatan usai transaksi agar tidak lupa. Simpan struk belanja jika perlu agar tidak lupa dengan jumlah pengeluaran yang baru Anda belanjakan.

Dengan mencatat pengeluaran Anda akan mengetahui pos mana yang paling banyak menyita anggaran.

Dengan demikian Anda bisa membedakan mana pengeluaran yang memang diperlukan dan menghentikan kebiasaan pengeluaran yang membuat keuangan Anda tidak sehat.

3. Bedakan Keinginan dan Kebutuhan

Buat daftar rencana belanja berdasarkan kebutuhan dan bukan keinginan. Hindari membeli barang yang belum diperlukan hanya karena tergiur diskon serta batasi diri dalam membawa uang tunai.

Bagaimana cara membedakan keinginan dan kebutuhan?

Ciri kebutuhan adalah sebagai berikut: harus dibeli, tidak tergantikan, tanpa pertimbangan, penting dan darurat. Contohnya adalah makan, minum, rumah.

Ciri keinginan adalah sebagai berikut: tidak harus dibeli, dapat digantikan, butuh pertimbangan, tidak terlalu penting. Contohnya adalah pakaian mewah dan HP edisi terbaru.

Sebaiknya rencanakan keuangan dulu jika akan melakukan rekreasi keluarga.

4. Lakukan Alokasi Anggaran

Berikut ini merupakan contoh alokasi anggaran yang ideal:

Porsi alokasi anggaran 10 persen untuk dana sosial, 20 persen tabungan darurat/investasi/proteksi.

Porsi alokasi anggaran 30 persen untuk cicilan maksimal atau angsuran hutang.

Anggaran 40 persen dari pendapatan untuk kebutuhan hidup.

5. Cek Kesehatan Keuangan

Apakah keuangan Anda sudah sehat? Ada beberapa ciri keuangan sehat, diantaranya sebagai berikut ini:

1. Sisa Lebih

Kondisi sisa lebih bisa terjadi jika uang masuk lebih banyak daripada uang keluar.

2. Cicilan hutang

Besar cicilan hutang maksimal 30 persen dari pendapatan.

3. Dana Darurat

Mempunyai uang untuk berjaga-jaga jika ada pengeluaran mendadak
dengan nominal sebesar minimal 6 kali dari pengeluaran bulanan (bagi
yang belum berkeluarga) dan minimal 9 kali sampai dengan 12 kali dari
pengeluaran bulanan (bagi yang sudah berkeluarga). 

Contoh besaran dana darurat ada dalam tabel berikut:

contoh tabel dana darurat
contoh tabel dana darurat

4. Simpanan Rutin

Memiliki simpanan rutin minimal 10 persen dari pemasukan

Demikian beberapa langkah dan cara mengatur keuangan rumah tangga menurut informasi Sikapi Uangmu OJK. Semoga bermanfaat.***

 

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Sumber: sikapiuangmu.ojk.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x