PORTAL PURWOKERTO - Pemerintah secara resmi akan melanjutkan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) pada tahun 2024 untuk 18,8 juta keluarga penerima manfaat yang terdaftar di DTKS.
Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan bahwa seluruh bantuan sosial (bansos) pada tahun 2024 akan disalurkan dalam bentuk uang tunai. Keputusan ini diambil untuk mencegah potensi penyalahgunaan bantuan di lapangan.
Risma menjelaskan bahwa metode penyaluran bantuan dalam bentuk uang tunai telah diterapkan sejak dirinya menjabat di Kemensos. Bahkan, menurutnya, hal tersebut merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo"Ini saja uang masih banyak komplain, mengapa tidak cair? Jadi kita cek dulu ke bank mengapa tidak cair," ungkapnya.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyatakan, "Iya, saya tidak akan memberikan itu (barang). Karena pertanggungjawabannya sulit." Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin, 4 Desember 2023 dikutip dari antara
Tujuan utama program ini adalah untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia. Awalnya, BPNT disalurkan dalam bentuk bahan makanan pokok, namun sejak tahun 2021, bantuan tersebut disalurkan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp 200.000 setiap bulan, diberikan dua bulan sekali.
Penerima manfaat BPNT, yang terdaftar, akan menerima total Rp 400.000 setiap pencairan melalui transfer ke rekening KKS merah putih.
Dana bantuan tersebut dapat digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari seperti beras, minyak, dan telur.
Proses pencairan dapat dilakukan di ATM BRI, BNI, dan Mandiri untuk pemegang KKS merah putih, sedangkan penerima manfaat tanpa KKS merah putih akan mendapatkan surat undangan dari PT Pos Indonesia.
Penerima manfaat yang ingin melakukan pencairan sebaiknya memastikan terlebih dahulu keberadaan namanya dalam daftar penerima BPNT dengan mengunjungi situs resmi cekbansos.kemensos.go.id.