PORTAL PURWOKERTO - Cek fakta benarkah daya beli menurun karena ekonomi masyarakat kelas menengah sedang tertekan, salah langkah bisa masuk jurang kemiskinan.
Penerawangan ini disampaikan oleh mantan Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri yang memprediksi tertekannya ekonomi kelas menengah, setelah melihat turunnya harga penjualan penjualan motor dan mobil yang anjlok pada awal 2024.
"Saya sudah sampaikan concern saya mengenai tekanan terhadap daya beli kelas menengah. Tampaknya concern saya mulai terlihat," tulisnya dalam akun X @ChatibBasri pada Selasa, 26 Maret 2024.
Dalam tulisannya di salah satu media, pakar ekonomi dari Universitas Indonesia ini mengutip salah satu karya Seno Gumira Ajidarma untuk menggambarkan kondisi ekonomi kelas menengah.
"Alangkah mengerikannya menjadi tua dengan kenangan masa muda yang hanya berisi kemacetan jalan, ketakutan datang terlambat ke kantor, tugas-tugas rutin yang tidak menggugah semangat, dan kehidupan seperti mesin, yang hanya akan berakhir dengan pensiun tidak seberapa," demikian potongan Menjadi Tua di Jakarta karya SGA.
Cuitannya itu segera mendapat reaksi beragam dari netizen, mayoritas sepakat bahwa masyarakat kelas menengah menjadi kaum yang dirugikan.
"Kelas menengah ngehe, ga dapat bantuan, tp jd target dikenakan pajak mulu, dr kenaikan pajak jg, ya udh biar ekonomi yg jawab, kelas menengah menahan uangny saja lah," tulis ca***a.
"apalagi jika pembatasan BBM pertalite dihitung berdasarkan CC mobil.. kelas menengah yg pke mobil buat urusan anak.. akan makin tercekik.. sementara kelas atas yg punya 2/3 mobil.masih bs menikmati subsidi.." tulis ti***d.