Rebo Wekasan Menurut Islam Benarkan Hari Kesialan? Habib Muhammad Al-Habsyi Berikan Jawabannya

5 Oktober 2021, 20:55 WIB
Rebo Wekasan Menurut Islam Benarkan Hari Kesialan? Habib Muhammad Al-Habsyi Berikan Jawabannya /Tangkapan layar Instagram/@jendelahabaib.

 

 

PORTAL PURWOKERTO – Banyak mitos dan isu yang mengatakan bahwa Rebo Wekasan atau Rebo Pungkasan adalah hari kesialan.

Begitu juga dengan bulan datangnya Rebo Wekasan yakni bulan Safar yang dianggap banyak membawa marabahaya dan bala. 

Namun benarkah hal itu benar dalam pandangan agama Islam? Berikut jawaban dari Habib Muhammad Al-Habsyi.

 Baca Juga: Amalan Malam Rebo Wekasan, Malam Rabu Akhir Bulan Safar 2021 yang Jatuh Pada 6 Oktober 2021, Apa Saja?

Sebagaimana yang disadur Portal Purwokerto dari kanal Youtube Ustadz Muhammad Al-Habsyi, ia menjelaskan mengenai amalan dan pandangan Rebo Wekasan di dalam Islam.

Dalam salah satu hadits Nabi Muhammad SAW yang ditafsirkan oleh Abdullah bin Abbas mengatakan bahwa Rebo wekasan adalah hari datangnya kesialan. 

“Ada pendapat dari Abdullah bin Abbas ketika menafsirkan ‘yau ma nafsin mustamir’, hari kesialan terus-menerus itu adalah hari Rabu terakhir bulan Safar,” tuturnya sebagaimana yang dikutip Portal Purwokerto dari kanal Youtube Ustadz Muhammad Al-Habsyi yang diunggah pada 13 Oktober 2020.

 Baca Juga: Hukum Sholat Rebo Wekasan Menurut Islam, Sunnah atau Haram? Berikut Penjelasannya

Kepercayaan mengenai bulan Safar sebagai datangnya kesialan sudah ada sejak jaman jahiliyah, dan ada dua pendapat mengenai hal tersebut.

“Ada anggapan tradisi-tradisi yang sudah ada di masa jahiliyah yaitu Safar dianggap sebagai bulan sial, Safar itu dianggap sebagai bulan yang membawa keberuntungan,” lanjutnya. 

Lantas apa yang perlu dilakukan umat Islam dalam bulan tersebut? Hal pertama yang harus dilakukan oleh umat muslim adalah mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.

 Baca Juga: Ngaji Rebo Wekasan, Berawal dari Tradisi Walisongo Dalam Menjalankan Dakwahnya di Tanah Jawa

Sebagaimana dalam sabda Nabi Muhhamad SAW yang diriwayatkan oleh oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Sahabat Abu Hurairah, “Tidak ada penyakit yang menular sendirinya dengan sendirinya tanpa izin Allah, tidak ada thiyarah, tidak ada kesialan karena burung hantu, dan juga tidak ada kesialan pada bulan Shafar” (HR. Al-Bukhari 5437, Muslim 2220.)

Justru, hari Rabu dianggap sebagai hari yang istimewa. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Rajab Al-Hambali mengatakan bahwa Nabi Muhammad pernah berdoa di hari Rabu dan doanya menjadi mustajabah. 

“Pernah suatu ketika Nabi Muhammad SAW berdoa dalam Al-Ahzab, berdoa atas suatu pertempuran ketika itu, Nabi berdoa ketika hari Senin, ketika hari Selasa, ketika hari Rabu, maka ketika hari Rabu, maka doa itu nampak diijabah ketika hari Rabu,” ujarnya menuturkan.

 Baca Juga: Bacaan Surat Al-Kautsar, An-Nas, Al-Ikhlas, dan Al-Falaq untuk Sholat Rebo Wekasan, Arab dan Latinnya

Adapun amalan yang dapat dilakukan pada Rebo Wekasan atau Rabu terakhir bulan Safar menurut para ulama atau para habaib adalah dengan membaca beberapa surat dalam Al-Quran dan berdoa kepada Allah SWT.

“Habib Idrus bin Umar Al-Habsyi sendiri beliau mengajarkan kalau Rabu Terakhir bulan Safar kita suruh baca Surat Qul’audu birabbil falaq dengan niatan untuk penjagaan. Kemudian membaca surat Yusuf ayat yang ke- 64, baca sambil madep depan, madep kanan, kiri, kemudian ke samping, atau ke belakang, ke atas, dan ke bawah,” ucapnya menjelaskan. 

Sedangkan sholat sunnah yang dilaksanakan pada Rabu akhir bulan Safar tidak khusus, melainkan yang diperbolehkan sebagai shalat hajat.

 Baca Juga: Doa Rebo Wekasan dan Sholat Tolak Bala Latin dan Arab, Dilaksanakan Pada Rabu Pagi

“Adapun sholat sunnah Rebo wekasan itu tidak ada sholat sunnah khusus, jadi Anda kalau ingin sholat untuk Rebo Wekasan nggak ada, tapi yang kita diperbolehkan adalah sholat hajat, niatan untuk menjauhkan diri dari bala,” pungkasnya.*** 

 

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Tags

Terkini

Terpopuler