Syarat Shalat Tahajud Apakah Harus Tidur Dulu, Ini 2 Pendapat dari Adi Hidayat dan Syekh Ali Jaber

19 Maret 2022, 17:00 WIB
Syarat Shalat Tahajud Apakah Harus Tidur Dulu, Ini 2 Pendapat dari Adi Hidayat dan Syekh Ali Jaber /Mohammed Hasan/Pixabay

PORTAL PURWOKERTO - Syarat shalat tahajud apakah harus tidur dulu ternyata telah menjadi pembahasan sejak zaman dulu. 

Ulama-ulama terdahulu telah terlebih dahulu membahas mengenai apakah shalat tahajud harus dilakukan setelah bangun tidur pada malam hari atau dapat dilakukan tanpa tidur terlebih dahulu. 

Pendapat pertama adalah shalat tahajud dapat dilakukan tanpa harus tidur terlebih dahulu. 

Almarhum Syekh Ali Jaber dalam sebuah ceramahnya pernah menyatakan bahwa untuk melakukan shalat tahajud diperbolehkan sebelum tidur alias tanpa harus tidur terlebih dahulu.

"Dan tahajud pun sholat malam, tidak harus tidur dulu," ujar Syekh Ali Jaber dalam ceramahnya tersebut. 

Baca Juga: Bacaan Sholat Tahajud Rakaat Pertama dan Kedua, Lengkap dengan Doa Sesudah Sholat Tahajud yang Mustajab

Pendapat Syekh Ali Jaber ini didukung oleh hadis nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ahmad, Ibn Majah, dan dishahihkan Syuaib Al-Arnauth. Nabi Muhammad SAW bersabda:

أفشوا السلام، وأطعموا الطعام، وصلوا الأرحام، وصلوا بالليل والناس نيام تدخلوا الجنة بسلام

Sebarkanlah salam, berilah makanan, sambung silaturahmi, dan kerjakan shalat malam ketika manusia sedang tidur, kalian akan masuk surga dengan selamat. (HR. Ahmad, Ibn Majah, dan dishahihkan Syuaib Al-Arnauth)

Sehingga diambil kesimpulan bahwa sholat tahajud adalah semua shalat sunah yang dikerjakan setelah isya, baik sebelum tidur maupun sesudah tidur. (Hasyiyah Ad-Dasuqi, 7/313).

Dijelaskan, kata tahajud memiliki arti mujanabatul hajud yang artinya menjauhi tempat tidur. Sehingga semua sholat yang dilakukan pada malam hari setelah sholat isya dapat disebut sebagai sholat tahajud.

Baca Juga: Niat Sholat Tahajud Jam 4, Apakah Boleh Sholat Tahajud Jam 3? Cek Waktu Sepertiga Malam Sholat Tahajud

Abu Bakr Ibnul ‘Arabi mengatakan pendapatnya mengenai sholat tahajud, yaitu:

في معنى التهجد ثلاثة أقوال (الأول) أنه النوم ثم الصلاة ثم النوم ثم الصلاة، (الثاني) أنه الصلاة بعد النوم، (والثالث) أنه بعد صلاة العشاء. ثم قال عن الأول: إنه من فهم التابعين الذين عولوا على أن النبي صلى الله عليه وسلم كان ينام ويصلي، وينام ويصلي . والأرجح عند المالكية الرأي الثاني

Tentang makna tahajud ada 3 pendapat:
pertama, tidur kemudian shalat lalu tidur lagi, kemudian shalat.
Kedua, shalat setelah tidur.
Ketiga, tahajud adalah shalat setelah isya.
Beliau berkomentar tentang yang pertama, bahwa itu adalah pemahaman ulama tabi’in, yang menyandarkan pada ketarangan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur kemudian shalat, kemudian tidur, lalu shalat.
Sedangkan pendapat paling kuat menurut Malikiyah adalah pendapat kedua. (Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah, 14/86)

Pendapat kedua adalah shalat tahajud dilakukan setelah bangun dari tidur. Yang mengamini pendapat ini adalah Ustad Adi Hidayat. 

Baca Juga: Tata Cara Sholat Tahajud Beserta Bacaan yang Dibaca Pada Sepertiga Malam Terakhir Arab, Latin dan Arti

"Tahajud itu waktunya setelah bangun dari tidur. Kalau sebelum tidur disebut dengan qiyamul Lail," ujar Ustad Adi Hidayat dalam ceramahnya.

Pendapat yang sama dijelaskan dalam buku Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim karya Imam Ibnu Katsir mengenai surat Al Isra ayat 79 mengenai sholat tahajud.

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

“Dan pada sebahagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabbmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra’: 79)

Imam Ibnu Katsir, ulama bermahzab Syafii ini menjelaskan bahwa ayat tersebut merupakan perintah Allah kepada Nabi Muhammad untuk melaksanakan shalat malam.

Baca Juga: Manfaat Sholat Tahajud 40 Hari Berturut Turut Ternyata Luar Biasa! Berikut Ini Penjelasannya

Tahajud atau shalat malam ini dilakukan setelah bangun tidur. Seperti asal kata dari tahajud sendiri yaitu dari kata hajjada yang artinya adalah bangun tidur.

Sholat tahajud dilakukan setelah bangun tidur malam juga didapatkan dari hadis-hadis shahih mengenai Rasulullah SAW yang melakukan sholat tahajud setelah bangun tidur malam.

يَحْسَبُ أَحَدُكُمْ إذَا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ يُصَلِّي حَتَّى يُصْبِحَ أَنَّهُ قَدْ تَهَجَّدَ ، إنَّمَا التَّهَجُّدُ أَنْ يُصَلِّيَ الصَّلَاةَ بَعْدَ رَقْدِهِ ، ثُمَّ الصَّلَاةَ بَعْدَ رَقْدِهِ ، وَتِلْكَ كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Diantara kalian menyangka ketika melakukan shalat di malam hari sampai subuh dia merasa telah tahajud. Tahajud adalah shalat yang dikerjakan setelah tidur, kemudian shalat setelah tidur. Itulah shalatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.(Ar Rafi'i meriwayatkan dari Katsir bin Abbas dari sahabat Al-Hajjaj bin Amr RA)

Kedua pendapat mengenai sholat tahajud tersebut masing-masing memiliki dasar yang kuat. Anda dapat memilih salah satu pendapat tersebut.

Baca Juga: Doa Setelah Sholat Tahajud, Lengkap Teks Arab, Latin, dan Terjemahan Serta Keutamaan Shalatnya

Yang pasti, melaksanakan sholat tahajud memiliki banyak sekali keutamaan. Diantaranya adalah:
1. Menghapuskan dosa dan khilaf
2. Menjadi penyebab masuk surga
3. Menaikkan derajat di dalam surga
4. Mengikuti sunah Rasulullah SAW
5. Merupakan kemuliaan bagi yang melaksanakannya
6. Merupakan ibadah sholat yang paling utama setelah sholat wajib.

Bila khawatir tidak dapat bangun setelah tidur malam untuk melaksanakan sholat tahajud, maka dianjurkan untuk melakukan sholat sebelum tidur. 

Melakukan ibadah sunah ini sebaikn mungkin tidak membebani. Untuk melakukan shalat tahajud sebaiknya dilakukan secara bertahap dan perlahan.

Baca Juga: Sholat Tahajud Tapi Tidak Tidur Dulu, Bolehkah? Ini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

Waktu sholat tahajud dapat dibagi menjadi tiga waktu yaitu:
1. Sepertiga malam pertama, antara pukul 19.00-22.00
2. Sepertiga malam kedua, antara pukul 22.00-01.00
3. Sepertiga malam ketiga, antara 01.00- hingga menjelang waktu subuh

Disebutkan bahwa waktu shalat tahajud terbaik adalah di sepertiga malam ketiga atau sepertiga malam terakhir.

Waktu tersebut adalah waktu dibukakannya pintu langit dan terijabahinya (terkabulnya) doa.

Karena merupakan waktu terkabulkannya doa, maka sepertiga malam terakhir saat melakukan sholat tahajud adalah wajktu yang tepat untuk mencurahkan segala doa dan hajat kepada Allah SWT.

Baca Juga: Doa Malam Nisfu Syaban, Lengkap Dengan Teks Arab, Latin, dan Artinya

 

Sholat tahajud paling sedikit dilakukan sebanyak dua rakaat. Namun Nabi Muhammad SAW melakukan shalat malam sebanyak 11 rakaat yaitu 4 rakaat, empat rakaat dan 3 rakaat.

Anda dapat melakukan shalat tahajud secara bertahap dengan dua rakaat, diikuti dengan dua rakaat lagi, dan seterusnya, dan ditutup dengan witir 1 rakaat atau 3 rakaat. 

Shalat Tahajud sebaiknya tidak dilaksanakan lebih dari 10 rakaat karena yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW adalah 11 rakaat. 

Usai melaksanakan sholat tahajud, sebaiknya diikuti dengan doa setelah sholat tahajud berikut ini:

Baca Juga: Berapa Hari Lagi Puasa Ramadhan Tiba, Berikut Doa Niat Ganti Puasa Karena Haid, Simak Penjelasannya

اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ،

اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma lakal hamdu anta nuurussamawaati wal ardhi waman fii hinna. Wa lakal hamdu anta qayyimus samawati wal ardhi waman fii hinna. Wa lakal hamdu anta robbussamaawaati wa l ardhi waman fi hinna. Antal haqqu, wa wa'dukal haqqu, wa qaulukal haq, wa liqaa'uka haqqu, wal jannatu haqqun, wan naru haqqun, wa sa'atu haqqun.

Allâhumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khashamtu, wa ilaika haakamtu. Faghfirlii maa qaddamtu, wa maa akhkhartu, wa maa asrartu, wa maa a'lantu, antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru, antal ilahi laa ilaaha illaa anta.

Wa laa haula, wa laa quwwata illa billah.

Baca Juga: Arti Allahumma Balighna Ramadhan, Doa Nabi Agar Usianya Sampai pada Bulan Ramadhan, Bukan Doa Agama Islam

“Ya Allah, hanya milik-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milikMu segala puji, Engkau yang mengatur langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milik-Mu segala puji, Engkau pencipta langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Engkau Maha benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar. Surga itu benar, neraka itu benar, dan kiamat itu benar. Ya Allah, hanya kepada-Mu aku pasrah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakkal, hanya kepada-Mu aku bertaubat, hanya dengan petunjuk-Mu aku berdebat, hanya kepada-Mu aku memohon keputusan, karena itu, ampunilah aku atas dosaku yang telah lewat dan yang akan datang, yang kulakukan sembunyi-sembunyi maupun yang kulakukan terang-terangan. Engkau yang paling awal dan yang paling akhir. Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau.” (HR. Ahmad 2710, Muslim 769, Ibn Majah 1355).

Syarat shalat tahajud apakah harus tidur dulu ternyata tidak harus. Ada dua pendapat ulama mengenai hal ini. Anda dapat memilih salah satu dari keduanya agar ibadah sunah ini dilaksanakan dengan ikhlas dan tidak dengan terpaksa.***

Editor: Lasti Martina

Tags

Terkini

Terpopuler