Malam Satu Suro Jatuh Tanggal Berapa? Alasan Malam Ini Kenapa Dianggap Sakral atau Keramat

27 Juli 2022, 07:29 WIB
Malam Satu Suro Jatuh Tanggal Berapa? Berikut Kenapa Dianggap Sakral atau Keramat.* /Pixabay.com/FotoArt-Treu

PORTAL PURWOKERTO - Malam Satu Suro jatuh pada tanggal berapa dan kenapa dianggap sakral atau keramat berikut alasannya.

Malam Satu Suro atau Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H akan jatuh pada malam tanggal 29 Juli hingga 30 Juli 2022.

Sementara itu dalam kalender Jawa tangal 29 Juli hingga 30 Juli dikenal juga sebagai malam Satu Suro atau malam keramat.

Kenapa malam Satu Suro ini dianggap keramat? Hal ini tercermin dari wujud film Malam Satu Suro yang tayang pada tahun 1988 dan dibintangi oleh legenda film horor yakni alm Suzzanna.

Baca Juga: Khawatir Diganggu Lelembut di Malam 1 Suro? 7 Tanaman Jadi Penangkal, Nomor 6 Bisa Dimakan!

Bagi yang pernah menonton film horor ini, malam 1 Suro digambarkan sebagai kemunculan berbagai makhluk halus yang gentayangan yakni seperti setan, jin dan bahkan ada ilmu santet yang menunjukkan eksistensinya.

Sementara itu di dalam kehidupan nyata, sebagian masyarakat memercayai mitos adanya pantangan untuk tidak boleh melakukan kegiatan tertentu pada bulan Suro ini karena dianggap pamali.

Seperti misalnya dilarang mengadakan pernikahan, dilarang keluar rumah, dilarang membangun rumah hingga pindah rumah.

Kemudian, di beberapa daerah bahkan ada penduduknya yang akan menyambut malam 1 Suro sebagai malam yang disucikan.

Baca Juga: Mitos Malam 1 Suro 2022 Ruwatan Suro Massal, Laku Bisu Pendakian Gunung Slamet hingga Tradisi Jawa

Mereka biasanya akan melakukan sebuah ritual seperti padusan atau mandi bersama di sungai guna membersihkan diri dari aura negatif dan bersiap menyongsong tahun yang baru.

Selain itu adapula kegiatan lek-lekan atau tidak tidur semalaman, tudurani atau perenungan diri sambil berdoa, tirakat hingga selamatan dengan menyajikan sesaji di tempat yang dinilai sakral seperti gunung atau petilasan raja.

Lalu dari mana asal mula malam 1 Suro ini dianggap sakral atau keramat adalah muncul dari budaya keraton.

Melansir dari berbagai sumber dalam pandangan Islam Jawa keraton kerap mengadakan upacara dan ritual untuk peringatan hari penting tertentu, dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Baca Juga: Ruwatan Suro Massal dan Wayang di Sidabowa EXPO 2022 Banyumas! Tradisi Malam 1 Suro di Berbagai Kota di Jawa

Seperti di lingkungan keraton Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta sebenarnya memaknai malam 1 Suro sebagai malam yang suci atau bulan penuh rahmat.

Biasanya pada malam itu, mereka akan mendekatkan diri kepada Tuhan dengan membersihkan diri melawan segala godaan hawa nafsu, serta menjalankan tirakat dan perenungan diri.

Salah satunya, selamatan khusus selama satu minggu berturut-turut dan tidak boleh berhenti.

Kemudian kisah lain menyebutkan bahwa pasukan Mataram yang menyerang Batavia terbagi menjadi pelbagai keyakinan seiring masifnya Islam di tanah Jawa.

Demi merangkul semua golongan yang terbelah itu, Sultan Agung pun menciptakan kalender Jawa-Islam dengan pembauran kalender Saka dari Hindu dan kalender Hijriah dari Islam.

Baca Juga: Sinopsis Film Malam Satu Suro, Kisah Sedih Suketi Beda Alam dengan Keluarga, Terinspirasi dari Koboi Django

Sultan Agung menciptakan tahun Jawa-Islam, karena adanya peristiwa sejarah yang membuatnya bersedih.

Banyak yang mengaitkan rasa sedih Sultan Agung dengan kekalahan dalam dua kali penyerbuannya ke Batavia.

Akhirnya, Sultan Agung menciptakan tahun baru yang menggabungkan tahun Saka Hindu dengan tahun Islam.

Sultan Agung juga mengumumkan bahwa malam permulaan tahun baru itu untuk prihatin, tidak berbuat sesuka hati, dan tidak boleh berpesta.

Masyarakat di masa itu pun harus menyepi, bertapa, dan memohon kepada Tuhan.

Pada malam 1 Suro, semua pusaka dibersihkan untuk menghormati leluhur dan sebagai bentuk evaluasi, seiring kehidupan spiritual yang disucikan kembali.

Baca Juga: SINOPSIS dan Link Nonton Film Satu Suro, Dibintangi Aktris Cantik Citra Kirana dan Nino Fernandez

Hal inilah yang membuat masyarakat Jawa akhirnya meyakini bahwa malam 1 Suro menjadi malam yang sangat sakral.

Pada malam 1 Suro, diyakini pula sebagai pertemuan antara dunia manusia dan dunia gaib, karena pusaka-pusaka dicuci, didoakan, dan diselamatkan kembali.

Demikianlah malam Satu Suro jatuh pada tanggal berapa dan kenapa dianggap sakral atau keramat berikut alasannya.***

Editor: Hening Prihatini

Tags

Terkini

Terpopuler