PORTAL PURWOKERTO - Ada beragam mitos malam 1 Suro bagi orang Jawa yang beredar di masyarakat.
Mitos ini berkembang dari adanya larangan dan pantangan yang harus dihindari selama malam 1 Suro.
Malam 1 Suro adalah malam dimana adanya pergantian tahun dalam kalender Jawa yang dibuat oleh Sultan Agung dari kerajaan Mataram Islam.
Mitos malam 1 Suro berawal dari adanya legenda turun temurun mengenai keberadaan pulau Jawa dan siapa yang menempati pulau di selatan Indonesia ini.
Dipercaya, pulau Jawa pertama kali dihuni oleh beragam makhlus halus. Setelah datang manusia, makhlus halus tersebut memangsa manusia dalam berbagai cara.
Pemimpin makhlus halus tersebut adalah seorang raksasa kejam yang tak segan memakan manusia ketika lapar.
Prabu Dewata Cengkar adalah nama raksasa tersebut. Keberadaan raksasa meresahkan manusia di pulau Jawa.
Seorang raja manusia bernama Aji Saka pun hadir di pulau Jawa dan berhasil mengalahkan Prabu Dewata Cengkar.
Waktu keberhasilan Aji Saka mengalahkan raja makhlus halus tersebut dikenal sebagai malam 1 Suro.
Di malam ini pula ada berbagai pantangan dan larangan yang tidak boleh dilakukan pada malam satu Suro karena dipercaya akan mendatangkan bala atau kemalangan.
Salah satunya adalah keharusan untuk mandi atau siraman dengan bunga-bunga untuk menghilangkan keburukan dan menjadi suci.
Ada juga ritual membakar kemenyan dan menaruh mangkuk berisi beragam kembang di rumah.
Baca Juga: TERBARU! 10 Gambar Poster Tahun Baru Islam 2022 1 Muharram 1444 H, Cocok Dibagikan ke Media Sosial
Mitos malam 1 Suro bagi orang Jawa ini tak pelak dijadikan inspirasi oleh sineas Indonesia dalam berkarya membuat film.
Sebut saja Malam Satu Suro yang tayang tahun 1988 lampau. Dibintangi oleh ratu film horor Indonesia, Suzzana, Malam Satu Suro cukup membuat bergidik.
Dikisahkan bahwa Suzzana aslinya adalah seorang sundel bolong. Dalam mitologi, sundel bolong adalah sejenis makhluk halus yang tercipta karena meninggal saat melahirkan di alam kubur.
Bukan sekedar melahirkan, namun perempuan yang meninggal tersebut hamil akibat diperkosa.
Suzzana dikisahkan hidup menjadi seperti manusia dan jatuh cinta pada seorang pemuda. Mereka berdua kemudian menikah di tengah Alas Roban yang terkenal angker, tepat pada malam satu Suro.
Namun kehidupan keduanya yang bahagia terusik dengan adanya rasa iri. Saingan tersebut kemudian mencabut paku yang tertancap di kepala Suzzana dan membuat perempuan ini kembali menjadi sundel bolong kembali.
Film kedua adalah film berjudul Satu Suro yang dibintangi oleh Citra Kirana dan Nino Fernandez.
Dikisahkan bahwa pasangan suami istri ini pindah ke desa saat Citra Kirana yang berperan sebagai istri tengah hamil besar.
Baca Juga: Pengertian Malam Satu Suro, Asal Kata dan Daerah Mana Saja yang Merayakannya
Tanpa disadari, berbagai hal aneh terjadi. Bahkan berbagai gangguan menimpa pasangan muda ini.
Gangguan tersebut meningkat pada malam satu Suro yang disebut sebagai hari raya bagi makhlus halus.
Pada malam satu Suro dan pada bulan Suro memang ada beberapa pantangan yang dipercaya. Salah satunya adalah larangan untuk mengadakan hajat bejar alias perayaan besar.
Termasuk diantaranya adalah larangan pindah rumah, renovasi, hingga larangan menikah pada bulan Suro.
Benar atau tidak mitos malam 1 Suro bagi orang Jawa tersebut tentunya kembali lagi kepada kepercayaan tiap-tiap orang.***