PORTAL PURWOKERTO - Pengertian malam satu Suro identik dengan kebudayaan Jawa dan juga masyarakat yang beragama Islam.
Tidak mengherankan karena kata Suro ternyata memiliki akar kata dari tradisi Islam yaitu perayaan Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram dalam kalender Islam.
Perayaan Asyura bertepatan juga dengan puasa Asyura yang merupakan salah satu ibadah puasa sunah yang banyak dilakukan umat Islam.
Malam satu Suro sering diidentikan dengan awal bulan Muharram yang merupakan bulan pertama dalam kalender Islam.
Di bulan ini juga dianjurkan banyak berbuat baik dan bahkan termasuk ke dalam salah satu bulan haram yang diharamkan untuk melakukan maksiat apapun.
Keutamaan bulan Muharram dijelaskan dalam Al Quran surat At Taubah ayat 36 yang berbunyi
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36)