Bacaan Surat saat Sholat Ied dan Niat Sholat Idul Fitri 1445H Tahun 2024, Sendiri Atau Makmum

7 April 2024, 16:47 WIB
Bacaan Surat saat Sholat Ied dan Niat Sholat Idul Fitri 1445H ./ Pexels @mohammad-ramezani /

PORTAL PURWOKERTO - Berikut bacaan surat saat Sholat Ied dan niat sholat Idul Fitri 1445H tahun 2024. Tak terasa, lebaran hanya tinggal menghitung hari, simak bacaan surat dan panduan yang dapat dilaksanakan saat sholat.

Sholat sunnah dua rakaat ini dilaksanakan oleh umat Islam ketika tengah merayakan hari raya Islam. Perayaan umat Islam ada dua jenis, yaitu hari raya idul Adha.

Nah, dibawah ini merupakan bacaan doa, niat dan tata cara sholat yang telah dirangkum oleh Portal Purwokerto, simak penjelasannya berikut ini.

Bacaan Niat Shalat Ied

Niat ketika hendak melakukan sholat Ied, jelas berbeda dengan bacaan niat shalat yang lainnya, seperti niat sholat Idul Fitri untuk Imam, Makmum dan sendiri. Berikut niat shalat Idul Fitri:

1. Niat sholat Idul Fitri untuk imam:
"Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak ‘ataini imaman lillahi ta’alaa."
Artinya: “Aku niat shalat sunat Idul Fitri dua rakaat menjadi imam karena Allah Ta’ala.”

Baca Juga: Ucapan Idul Fitri 2024 yang Formal tapi Menyentuh Hati, Cocok Dikirim Kepada Bos, Atasan, Kolega dan Orang Tua

2. Niat sholat Idul Fitri untuk makmum:
"Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak ‘ataini makmuuman lillahi ta’ala."
Artinya: “Aku niat shalat sunat Idul Fitri dua rakaat menjadi makmum karena Allah Ta’ala.”

3. Niat sholat Idul Fitri sendiri:
"Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak ‘ataini lillahi ta’alaa."
Artinya: “Aku niat shalat sunat Idul Fitri dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Bacaan Surat Sholat Idul Fitri
1. Bacaan surat sholat Idul Fitri rakaat pertama surat Al-Qaf: 1-45

Qāf, wal-qur'ānil-majīd(i).
Qāf. Demi Al-Qur’an yang mulia.

Bal ‘ajibū an jā'ahum munżirum minhum faqālal-kāfirūna hāżā syai'un ‘ajīb(un).
(Mereka menolaknya,) bahkan mereka heran karena telah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari (kalangan) mereka sendiri. Berkatalah orang-orang kafir, “Ini adalah sesuatu yang sangat mengherankan.

A'iżā mitnā wa kunnā turābā(n), żālika raj‘um ba‘īd(un).
Apakah setelah kami mati dan sudah menjadi tanah (akan dikembalikan)? Itu adalah pengembalian yang sangat jauh.”

Baca Juga: Contoh Khutbah Idul Fitri 2024 dalam Bahasa Sunda Judul Lapangkan Hati

Qad ‘alimnā mā tanquṣul-arḍu minhum, wa ‘indanā kitābun ḥafīẓ(un).
Sungguh, Kami telah mengetahui apa yang dimakan bumi dari (tubuh) mereka karena pada Kami ada kitab (catatan) yang terpelihara baik.

Bal każżabū bil-ḥaqqi lammā jā'ahum fahum fī amrim marīj(in).
Bahkan, mereka mendustakan kebenaran ketika datang kepadanya. Maka, mereka berada dalam keadaan kacau balau.

Afalam yanẓurū ilas-samā'i fauqahum kaifa banaināhā wa zayyanāhā wa mā lahā min furūj(in).
Apakah mereka tidak memperhatikan langit yang ada di atas mereka, bagaimana cara Kami membangunnya dan menghiasinya tanpa ada retak-retak padanya sedikit pun?

Wal-arḍa madadnāhā wa alqainā fīhā rawāsiya wa ambatnā fīhā min kulli zaujim bahīj(in).
(Demikian pula) bumi yang Kami hamparkan serta Kami pancangkan di atasnya gunung-gunung yang kukuh dan Kami tumbuhkan di atasnya berbagai jenis (tetumbuhan) yang indah

Tabṣirataw wa żikrā likulli ‘abdim munīb(in).
untuk menjadi pelajaran dan pengingat bagi setiap hamba yang kembali (tunduk kepada Allah).

Wa nazzalnā minas-samā'i mā'am mubārakan fa'ambatnā bihī jannātiw wa ḥabbal-ḥaṣīd(i).
Kami turunkan dari langit air yang diberkahi, lalu Kami tumbuhkan dengannya kebun-kebun dan biji-bijian yang dapat dipanen.

Wan-nakhla bāsiqātil lahā ṭal‘un naḍīd(un).
Begitu pula pohon-pohon kurma yang tinggi yang mayangnya bersusun-susun

Rizqal lil-‘ibād(i), wa aḥyainā bihī baldatam maitā(n), każālikal-khurūj(u).
sebagai rezeki bagi hamba-hamba (Kami). Kami hidupkan pula dengan (air) itu negeri yang mati (tandus). Seperti itulah terjadinya kebangkitan (dari kubur).

Baca Juga: Pantun Minta Maaf Lucu Idul Fitri 2024, Ini Ucapan Seru Lebaran untuk Dibagikan ke Bestie

Każżabat qablahum qaumu nūḥiw wa aṣḥābur-rassi wa ṡamūd(u).
Sebelum mereka, kaum Nuh, penduduk Rass, dan (kaum) Samud telah mendustakan (rasul-rasul).

Wa ‘āduw wa fir‘aunu wa ikhwānu lūṭ(in).
(Demikian juga kaum) ‘Ad, Fir‘aun, kaum Lut,

Wa aṣḥābul-aikati wa qaumu tubba‘(in), kullun każżabar-rusula faḥaqqa wa‘īd(i).
penduduk Aikah, dan kaum Tubba‘. Semuanya telah mendustakan rasul-rasul, maka berlakulah ancaman-Ku (atas mereka).

Afa ‘ayīna bil-khalqil-awwal(i), bal hum fī labsim min khalqin jadīd(in).
Apakah Kami letih dengan penciptaan yang pertama? (Sama sekali tidak,) bahkan mereka dalam keadaan ragu tentang penciptaan yang baru.

Wa laqad khalaqnal-insāna wa na‘lamu mā tuwaswisu bihī nafsuh(ū), wa naḥnu aqrabu ilaihi min ḥablil-warīd(i).
Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh dirinya. Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.

Iż yatalaqqal-mutalaqqiyāni ‘anil-yamīni wa ‘anisy-syimāli qa‘īd(un).
(Ingatlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya). Yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri.

Mā yalfiẓu min qaulin illā ladaihi raqībun ‘atīd(un).
Tidak ada suatu kata pun yang terucap, melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).

Wa jā'at sakratul-mauti bil-ḥaqq(i), żālika mā kunta minhu taḥīd(u).
(Seketika itu) datanglah sakratulmautdengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak engkau hindari.

Baca Juga: Contoh Ucapan Idul Fitri 2024 Bahasa Arab Selain Taqabbalallahu Minnaa Wa Minkum dan Minal Aidin Wal Faidzin

Wa nufikha fiṣ-ṣūr(i), żālika yaumul-wa‘īd(i).
Ditiuplah sangkakala. Itulah hari yang diancamkan.

Wa jā'at kullu nafsim ma‘ahā sā'iquw wa syahīd(un).
Lalu, setiap orang akan datang bersama (malaikat) penggiring dan saksi.

Laqad kunta fī gaflatim min hāżā fakasyafnā ‘anka giṭā'aka fabaṣarukal-yauma ḥadīd(un).
Sungguh, kamu dahulu benar-benar lalai tentang (peristiwa) ini, maka Kami singkapkan penutup matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat tajam

Wa qāla qarīnuhū hāżā mā ladayya ‘atīd(un).
(Malaikat) yang menyertainya berkata, “Inilah (catatan perbuatan) yang ada padaku.”

Alqiyā fī jahannama kulla kaffārin ‘anīd(in).
(Allah berfirman,) “Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam (neraka) Jahanam semua orang yang sangat ingkar, keras kepala,

Mannā‘il lil-khairi mu‘tadim murīb(in).
sangat enggan melakukan kebajikan, melampaui batas, bersikap ragu-ragu,

Allażī ja‘ala ma‘allāhi ilāhan ākhara fa'alqiyāhu fil-‘ażābisy-syadīd(i).
(dan) yang mempersekutukan Allah dengan tuhan lain. Maka, lemparkanlah dia ke dalam azab yang keras.”

Qāla qarīnuhū rabbanā mā aṭgaituhū wa lākin kāna fī ḍalālim ba‘īd(in).
(Setan) yang menyertainya berkata (pula), “Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya, tetapi dia sendiri yang berada dalam kesesatan yang jauh.”

Qāla lā takhtaṣimū ladayya wa qad qaddamtu ilaikum bil-wa‘īd(i).
(Allah) berfirman, “Janganlah bertengkar di hadapan-Ku dan sungguh, dahulu Aku telah memberikan ancaman kepadamu.

Mā yubaddalul-qaulu ladayya wa mā ana biẓallāmil lil-‘abīd(i).
Keputusan-Ku tidak dapat diubah dan Aku (sama sekali) tidak menzalimi hamba-hamba-Ku.”

Yauma naqūlu lijahannama halimtala'ti wa taqūlu hal mim mazīd(in).
(Ingatlah) pada hari (ketika) Kami bertanya kepada (neraka) Jahanam, “Apakah kamu sudah penuh?” Ia menjawab, “Adakah tambahan lagi?”

Wa uzlifatil-jannatu lil-muttaqīna gaira ba‘īd(in).
Adapun surga didekatkan kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tidak jauh (dari mereka).

Hāżā mā tū‘adūna likulli awwābin ḥafīẓ(in).
(Dikatakan kepada mereka,) “Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang bertobat lagi patuh.

Man khasyiyar-raḥmāna bil-gaibi wa jā'a biqalbim munīb(in).
(Dialah) orang yang takut kepada Zat Yang Maha Pengasih (sekalipun) dia tidak melihat-Nya dan dia datang (menghadap Allah) dengan hati yang bertobat

Udkhulūhā bisalām(in), żālika yaumul-khulūd(i).
Masuklah ke (dalam surga) dengan aman dan damai. Itulah hari yang abadi.”

Lahum mā yasyā'ūna fīhā wa ladainā mazīd(un).
Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki dan pada Kami masih ada lagi tambahan (nikmat).

Wa kam ahlaknā qablahum min qarnin hum asyaddu minhum baṭsyan fanaqqabū fil-bilād(i), hal mim maḥīṣ(in).
Betapa banyak umat sebelumnya (kaum kafir Quraisy) yang telah Kami binasakan! Mereka itu lebih hebat kekuatannya daripada (kaum kafir Quraisy) itu, sehingga mampu menjelajah (dan mengamati) beberapa negeri. Adakah tempat pelarian (bagi mereka dari kebinasaan)?

Inna fī żālika lażikrā liman kāna lahū qalbun au alqas-sam‘a wa huwa syahīd(un).
Sesungguhnya pada yang demikian itu pasti terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya dan dia menyaksikan.

Wa laqad khalaqnas-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā fī sittati ayyām(in), wa mā massanā mil lugūb(in).
Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan langit, bumi, dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa dan Kami tidak merasa letih sedikit pun.

Faṣbir ‘alā mā yaqūlūna wa sabbiḥ biḥamdi rabbika qabla ṭulū‘isy-syamsi wa qablal-gurūb(i).
Maka, bersabarlah engkau (Nabi Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah seraya bertahmid (memuji) Tuhanmu sebelum terbit dan terbenamnya matahari.

Wa minal-laili fasabbiḥhu wa adbāras-sujūd(i).
Bertasbihlah pula kepada-Nya pada sebagian malam hari dan setiap selesai salat.

Wastami‘ yauma yunādil-munādi mim makānin qarīb(in).
Dengarkanlah (seruan) pada hari (ketika malaikat) penyeru memanggil dari tempat yang dekat!

Yauma yasma‘ūnaṣ-ṣaiḥata bil-ḥaqq(i), żālika yaumul-khurūj(i).
Pada hari itulah mereka mendengar suara dahsyat dengan sebenar-benarnya. Itulah hari (ketika manusia) keluar (dari kubur).

Innā naḥnu nuḥyī wa numītu wa ilainal-maṣīr(u).
Sesungguhnya Kamilah yang menghidupkan dan mematikan dan kepada Kamilah kembalinya (seluruh makhluk)

Yauma tasyaqqaqul-arḍu ‘anhum sirā‘ā(n), żālika ḥasyrun ‘alainā yasīr(un).
Pada hari itu bumi terbelah dengan mengeluarkan mereka, (kemudian mereka) bergegas (menuju Padang Mahsyar). Yang demikian itu adalah pengumpulan yang mudah bagi Kami.

Naḥnu a‘lamu bimā yaqūlūna wa mā anta ‘alaihim bijabbār(in), fażakkir bil-qur'āni may yakhāfu wa‘īd(i).
Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan dan engkau (Nabi Muhammad) bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. Maka, berilah peringatan dengan Al-Qur’an kepada siapa pun yang takut pada ancaman-Ku.

2. Bacaan surat sholat Idul Fitri rakaat kedua surat Al-Gasyiyah
Hal atāka ḥadīṡul-gāsyiyah(ti).
Sudahkah sampai kepadamu berita tentang al-Gāsyiyah (hari Kiamat yang menutupi kesadaran manusia dengan kedahsyatannya)?

Wujūhuy yauma'iżin khāsyi‘ah(tun).
Pada hari itu banyak wajah yang tertunduk hina

‘Amilatun nāṣibah(tun).
(karena) berusaha keras (menghindari azab neraka) lagi kepayahan (karena dibelenggu).

Taṣlā nāran ḥāmiyah(tan).
Mereka memasuki api (neraka) yang sangat panas.

Tusqā min ‘ainin āniyah(tin).
(Mereka) diberi minum dari sumber mata air yang sangat panas.

Laisa lahum ṭa‘āmun illā min ḍarī‘(in).
Tidak ada makanan bagi mereka selain dari pohon yang berduri,

Lā yusminu wa lā yugnī min jū‘(in).
yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.

Wujūhuy yauma'iżin nā‘imah(tun).
Pada hari itu banyak (pula) wajah yang berseri-seri,

Lisa‘yihā rāḍiyah(tun).
merasa puas karena usahanya.

Fī jannatin ‘āliyah(tin).
(Mereka) dalam surga yang tinggi.

Lā tasama‘u fīhā lāgiyah(tan).
Di sana kamu tidak mendengar (perkataan) yang tidak berguna.

Fīhā ‘ainun jāriyah(tun).
Di sana ada mata air yang mengalir.

Fīhā sururum marfū‘ah(tun).
Di sana ada (pula) dipan-dipan yang ditinggikan,

Wa akwābum mauḍū‘ah(tun).
gelas-gelas yang tersedia (di dekatnya),

Wa namāriqu maṣfūfah(tun).
bantal-bantal sandaran yang tersusun,

Wa zarābiyyu mabṡūṡah(tun).
dan permadani-permadani yang terhampar

Afalā yanẓurūna ilal-ibili kaifa khuliqat.
Tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana ia diciptakan?

Wa ilas-samā'i kaifa rufi‘at.
Bagaimana langit ditinggikan?

Wa ilal-jibāli kaifa nuṣibat.
Bagaimana gunung-gunung ditegakkan?

Wa ilal-arḍi kaifa suṭiḥat.
Bagaimana pula bumi dihamparkan?

Fa żakkir, innamā anta mużakkir(un).
Maka, berilah peringatan karena sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad) hanyalah pemberi peringatan.

Lasta ‘alaihim bimusaiṭir(in).
Engkau bukanlah orang yang berkuasa atas mereka.

Illā man tawallā wa kafar(a).
Akan tetapi, orang yang berpaling dan kufur.

Fa yu‘ażżibuhullāhul-‘ażābal-akbar(a).
Allah akan mengazabnya dengan azab yang paling besar.

Inna ilainā iyābahum.
Sesungguhnya kepada Kamilah mereka kembali.

Ṡumma inna ‘alainā ḥisābahum.
Kemudian, sesungguhnya Kamilah yang berhak melakukan hisab (perhitungan) atas mereka.

Demikian bacaan surat saat Sholat Ied dan niat sholat Idul Fitri 1445H tahun 2024.***

Editor: Eviyanti

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler