Kisah perintah Allah terhadap Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail tertera jelas dalam surat As Saffat ayat 102.
“Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.”
Pada saat yang ditentukan, Nabi Ismail dibawa oleh Nabi Ibrahim AS untuk disembelih. Nabi Ismail dibaringkan dengan bagian kepala atau pelipisnya berada di atas batu.
Namun ketika disembelih, Allah mengganti Nabi Ismail dengan kambing dari surga. Seperti yang tertera pada surat As Saffat ayar 107.
“Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar,”
Di jazirah Arab, hewan kurban berupa domba, kambing dan onta. Sedangkan di Indonesia, hewan kurban berupa kambing, sapi dan kerbau.
Baca Juga: Resep Tongseng Kambing Tanpa Santan, Mudah dan Simple Dipraktikan di Rumah
Satu ekor kambing mewakili satu orang sedangkan untuk kurban sapi, satu ekor sapi atau kerbau dapat menjadi kurban untuk 5-7 orang.
Sejarah Idul Adha itulah yang selama ini dipegang oleh muslim di seluruh dunia. Nilai ketakwaan dan keikhlasan terpancar dari kisah penyembelihan Nabi Ismail AS yang kini disebut juga dengan Hari Raya Kurban. ***