Laqod Kana Lakum Fii Rasulillahi Uswatun Hasanah, Ayat Mengenai Keteladanan Rasulullah SAW

- 28 September 2023, 21:14 WIB
Laqod Kana Lakum Fii Rasulillahi Uswatun Hasanatul Liman, Ayat Mengenai Keteladanan Rasulullah SAW
Laqod Kana Lakum Fii Rasulillahi Uswatun Hasanatul Liman, Ayat Mengenai Keteladanan Rasulullah SAW /Dhru J/Unsplash

PORTAL PURWOKERTO - Mendengar kalimat laqod kana lakum fii Rasulillahi uswatun hasanah tentu bukan kalimat yang jarang didengar.

Di saat Maulid Nabi Muhammad SAW, biasanya ceramah dan pidato mengenai Rasulullah akan menyitir surat Al Ahzab ayat 21 ini.

Pasalnya, di ayat inilah terdapat perintah untuk mengikuti Nabi Muhammad sebagai uswatun hasanah, teladan yang baik untuk seluruh umat manusia.

Surat Al Ahzab ayat 21 ini turun ketika terjadi perang Khandaq (parit). Ketika itu pasukan musuh berjumlah kurang lebih 10.000 orang. Sedangkan pasukan umat Islam hanya berkekuatan 3.000 orang saja.

Baca Juga: 8 Amalan Maulid Nabi Muhammad SAW, Mendatangkan Pahala dalam Peringatan Kelahiran Rasulullah

 

Ada beberapa umat Islam yang gentar dan ragu terhadap pasukannya sendiri. Mereka disebut Allah sebagai kaum munafik yang hanya pura-pura beriman.

Lalu turunlah surat Al Ahzab ayat 21 yang memerintahkan umat muslim yang benar-benar beriman untuk meneladani keberanian Muhammad SAW dalam membela Islam. Terutama dalam perang tersebut.

Surat Al Ahzab ayat 21

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ

Laqad kāna lakum fī rasūlillāhi uswatun ḥasanatul liman kāna yarjullāha wal yaumal ākhira wa żakarallāha kaṡīrā(n).

Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.

Ada berbagai tafsir terkait dengan surat Al Ahzab ayat 21 tersebut. Namun secara garis besar tafsirnya adalah mengikuti tingkah laku, dan sifat Rasulullah SAW yang telah dicontohkan.

Baca Juga: Susunan Acara Maulid Nabi Muhammad SAW Lengkap, Ada Pembacaan Shalawat Nabi dan Sirah Nabawiyah

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Sungguh telah ada bagi kalian (wahai orang-orang yang beriman) pada perkataan Rasulullah Saw, perbuatannya, dan keadaannya suri teladan yang baik bagi kalian yang baik untuk kalian teladani.

Maka peganglah sunnahnya, karena sunnahnya dipegang dan dijalani oleh orang-orang yang berharap kepada Allah dan kehidupan akhirat, memperbanyak mengingat Allah, dan beristigfar kepadaNya, serta bersyukur kepada-Nya dalam setiap keadaan.

Tafsir Ringkas Kementerian Agama RI

Rasulullah SAW adalah teladan bagi manusia dalam segala hal, termasuk di medan perang. Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu dalam semua ucapan dan perilakunya, baik pada masa damai maupun perang.

Namun, keteladan itu hanya berlaku bagi orang yang hanya mengharap rahmat Allah, tidak berharap dunia, dan berharap hari kiamat sebagai hari pembalasan; dan berlaku pula bagi orang yang banyak mengingat Allah karena dengan begitu seseorang bisa kuat meneladani beliau.

Baca Juga: Khutbah Jumat Maulid Nabi, Singkat Cukup 7 Menit!

Salah satu keteladanan rasulullah adalah tidak gentar berhadapan dengan musuh. Inilah yang seharusnya diteladani oleh orang-orang mukmin pada Perang Khandaq.

Dan ketika orang-orang mukmin melihat golongan-golongan Yahudi Bani Quraizah dan kafir Mekah yang bersekutu itu, mereka berkata, 'Inilah yang dijanjikan Allah dan rasul-Nya kepada kita. Kita akan memperoleh kemenangan setelah kekalahan kita pada Perang Uhud'. Dan benarlah janji Allah dan rasul-Nya. Dan keadaan yang demikian sulit dan berat itu justru menambah keimanan dan keislaman mereka.

Sungguh telah ada bagi kalian (wahai orang-orang yang beriman) pada perkataan Rasulullah SAW, perbuatannya, dan keadaannya suri teladan yang baik bagi kalian yang baik untuk kalian teladani.

Maka peganglah sunnahnya, karena sunnahnya dipegang dan dijalani oleh orang-orang yang berharap kepada Allah dan kehidupan akhirat, memperbanyak mengingat Allah, dan beristigfar kepadaNya, serta bersyukur kepada-Nya dalam setiap keadaan.

Baca Juga: 20 Link Twibbon Maulid Nabi 2023, Lucu dan Segar! Bisa untuk Anak dan Keluarga

Perang Khandaq

Perang Khandaq adalah perang yang terjadi sekitar tahun 627 Masehi antara kaum Muslimin dan kaum kafir. Madinah yang saat itu dikuasai oleh umat Islam, mempertahankan diri dari serangan gabungan kaum Quraisy, kaum Yahudiu Bani Nadir, dan suku Arab lainnya.

Konon, jumlah pasukan gabungan tersebut mencapai 10.000 orang dengan 600 kuda. Mengepung Kota Madinah dimana merupakan 'rumah' bagi umat Islam. Umat Islam hanya berjumlah sekitar 3.000 orang.

Secara kekuatan, jumlah ini jelas kalah dari pasukan gabungan Quraisy. Mereka mengepung kota Madinah selama 27 hari dan tidak bisa masuk ke dalam kota tersebut karena di sekeliling kota telah digali parit luas (khandaq) agar pasukan musuh tidak masuk.

Baca Juga: 50 Pertanyaan Seputar Maulid Nabi, Bisa untuk Latihan Cerdas Cermat!

 

Atas izin Allah, pasukan musuh terpecah belah dan Allah mengirimkan angin yang memorakporandakan kemah pasukan gabungan, memecahkan periuk-periuk mereka, dan memadamkan api mereka.

Akhirnya pasukan gabungan kembali ke rumah mereka dengan kegagalan menaklukan kota Madinah. 

Laqod kana lakum fī rasūlillāhi uswatun ḥasanatul, Rasulullah Nabi Muhammad SAW adalah seorang yang disebut sebagai uswatun hasanah, seorang teladan yang baik. Nabi Muhammad adalah teladan bagi seluruh manusia, terutama bagi umat Islam.***

 

 

Editor: Lasti Martina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah