"Untuk itu ada dua hal, rasa hina melebihi kematian, dan mati perlahan tahap demi tahap," tambahnya.
Baca Juga: 5 Fakta KRI Nanggala-402 Tenggelam di Perairan Bali, Ingatkan Kita Pada Tragedi Sriwijaya Air
Sebagai menu pembuka ‘penyiksaan’ kepada orang-orang Babel, mulai dengan menembakkan telinga Jang Joon Woo.
Usai pakaman, Hong Cha Young menyerahkan surat dan syal dari mendiang ibu Vincenzo, yang ternyata sudah mengetahui bahwa dia adalah anaknya. Hal ini membuat Vincenzo menangis tersedu-sedu.
Kekuatan dari ibunya lah membuat Vincenzo berniat untuk balas dendam, dengan ‘menyiksa’ Babel. Warga Geumga Plaza yang prihatin pun sengan sukarela akan ikut bergabung dalam melancarkan rencananya.
“Kami adalah keluarga Cassano,” kata Tuan An.
Baca Juga: Hari Kesiapsiagaan Bencana 2021 Nasional Diperingati di Kabupaten Cilacap, Apa Saja Kegiatannya?
Perang ini diibaratkan sebagai papan catur oleh Vincenzo. Dimana satu persatu pion milik Babel akan disingkirkan.
Pada peresmian Babel Tower yang dihadiri para pengusaha dan pejabat penting, tiba-tiba datang seorang pria datang ke acara tersebut dan membawa bom di tubuhnya. Sementara itu Vincenzo dan Hong Cha Young melihat dari suatu tempat melalui kamera pengawas.
Orang tersebut merupakan sopir yang membunuh ayah Hong Cha Young beberapa saat lalu. Vincenzo pun membunuhnya alih-alih itu bom palsu.