Network
PORTAL PURWOKERTO - Keputusan Kominfo untuk memblokir situs seperti Steam dan Paypal memancing protes banyak pihak.
YouTuber Gaming ini melakukan livestream Solitaire sebagai aksi protes.
Youtuber Gaming Indonesia, Diwantara Anugrah dari Tara Arts Game Indonesia memainkan Solitaire dan menyiarkannya secara langsung untuk memprotes pemblokiran Kominfo atas Steam dan Paypal.
Menanggapi pemblokiran Kominfo atas Steam dan Paypal, alih-alih memainkan GTA Online seperti yang biasa dilakukan, Youtuber Gaming Tara Arts Game melakukan livestream Solitaire selama 2,5 jam.
Video livestream Solitaire berjudul Dear Kominfo tersebut langsung trending di Youtube dengan jumlah penonton lebih dari 277 ribu orang.
Dalam video, Tara tak hanya memberikan tutorial bermain solitaire namn juga mengungkapkan sejumlah keberatannya atas keputusan Kominfo.
Salah satu yang disesalkan oleh Diwantara adalah karena pemblokiran tersebut dilakukan tanpa ada peringatan pada pengguna.
Pemberitahuan bahwa situs akan diblokir hanya diberikan pada pengelola website, padahal banyak pengguna yang menggunakan website tersebut.
Baca Juga: Menyayat Hati, YouTuber Naisa Alifia Yuriza Unggah Foto ini Saat Ditinggal Ibunya, Helena Sukova
Banyak pengguna yang merasa dirugikan karena pemblokiran tersebut. Tara menyebutkan banyak gamer yang sudah membeli gem namun tidak bisa memainkannya.
Tara juga menyoroti pemblokiran Paypal. PayPal adalah platform milik PayPal Inc yang menyediakan layanan transaksi keuangan secara elektronik
Menurut Tara, PayPal merupakan sumber penghasilan bagi banyak freelancer yang memiliki klien dari luar negeri.
Berdasarkan situs Kominfo, diketahui PayPal termasuk dalam daftar sistem elektronik (SE) yang diblokir mulai tanggal 29 Juli 2022 kemarin.
Penghentian sementara ini juga dilakukan pada sejumlah platform lain seperti Steam, Dota, Epic Games hingga Yahoo.
Pemblokiran dilakukan karena perusahaan platform tersebut tidak melakukan pendaftaran Penyelanggaraan Sistem Elektronik (PSES) Lingkup Privat sebagaimana telah diumumkan oleh Kominfo sejak dua tahun lalu, khususnya dalam satu bulan terakhir. ***
