PORTAL PURWOKERTO - Saat menonton In The Name of God A Holy Betrayal, tidak habis pikir dengan kebejatan yang dilakukan Jung Myung Seok sebagai pemimpin sekte JMS. Pemimpin sekte yang curang itu memberitakan omong kosong dan mencoba membodohi jamaahnya. Termasuk membujuk para gadis muda untuk berhubungan agar bisa menghapus dosa mereka.
Bagaimana cara Jung Myung Seok pemimpin JMS membujuk para gadis muda untuk mau berhubungan seksual dengannya? Simak artikel ini sehingga Anda bisa waspada terhadap ajakan-ajakan meragukan sehingga tidak terjerumus sekte sesat.
Gereja Jesus Morning Star (JMS) yang dibangun Jung Myung Seok tumbuh menjadi besar. Pengikutnya sangat banyak dan Jung Myung Seok menargetkan para kaum muda yang berasal dari universitas.
Jung Myung Seok mendapatkan minat dan dukungan kaum muda dengan mengadakan acara olahraga dan hiburan yang langsung menarik perhatian remaja dan dewasa muda.
Cara Jung Myung Seok Bujuk Korbannya
Pada saat itu JMS sebagai kelompok agama tidak seketat dan konservatif dalam hal pakaian dan perilaku seperti gereja-gereja lain. Tapi dibalik itu, Jung Myung Seok membuat kamuflase untuk menggaet korbannya.
Melansir dari DM Talkies pada Kamis, 9 Maret 2023, Jung Myung Seok menafsirkan Alkitab sebagai kisah simbolis tentang peristiwa dan prinsip untuk diikuti. Omongan manis yang keluar dari mulut Jung Myung Seok membuat pengikutnya terbujuk.
Jung Myung Seok juga memprediksi hasil pemilihan presiden Korea Selatan, tidak hanya dari segi siapa yang akan menang tetapi hasilnya juga. Hal ini yang juga membuat Jung Myung Seok dipuja-puja banyak orang. Jung Myung Seok mencoba meluaskan pengaruhnya ke luar negeri.
Pada sekitar tahun 1999, tuduhan penyerangan dan pelecehan seksual dialamatkan ke Jung Myung Seok. Ada lebih dari 100 pengikut perempuan Jung Myung Seok yang mengaku telah diperkosa oleh pemimpin agama tersebut.
Dalih Jung Myung Seok saat melecehkan para pengikut wanitanya adalah mereka sedang melakukan pekerjaan Tuhan. Ada laporan yang menyatakan bahwa Jung Myung Seok mengklaim suatu pernyataan yang mengerikan.
Jung Myung Seok mengatakan pada pengikutnya bahwa dia memiliki misi untuk melakukan hubungan seksual dengan 10.000 wanita. Jung Myung Seok mengklaim dirinya sebagai “Adam murni”.
Hal ini membuat Jung Myung Seok memperbolehkan dirinya boleh melakukan hubungan intim dengan para pengikutnya. Jung Myung Seok membujuk dan melakukan brain wash pada pengkutnya sehingga mereka rela diajak berhubungan seksual dengan Jung Myung Seok.
Para korban Jung Myung Seok dibujuk untuk rela setuju ketika mereka diminta untuk pergi menemui pemimpin mereka secara pribadi untuk diberkati olehnya.
Namun setelah kelakuan bejat Jung Myung Seok yang memperkosa pengikutnya, laki-laki ini kabur dari Korea Selatan. JMS secara resmi mengklaim bahwa dia sekarang menyebar ke dunia internasional dengan dakwahnya.
Jung Myung Seok berlindung di Hong Kong, Jepang, dan Taiwan dan melanjutkan tindakan keji di semua negara. Jung Myung Seok membuat para mahasiswa sebagai pengikutnya.
Tidak hanya itu, Jung Myung Seok memanggil beberapa dari mereka untuk pertemuan pribadi, dan kemudian memperkosa mereka. Di antara semua wanita yang telah dilecehkan secara seksual, ada yang masih dib awah umur.
Saat kejahatannya diketahui dan paspornya disita, Jung Myung Seok berhasil melarikan diri secara ilegal ke China. Akhirnya, pada tahun 2008, Jung Myung Seok ditangkap oleh otoritas Tiongkok dan dikirim kembali ke Korea Selatan. Jung Myung Seok saat kembali ke negaranya dijatuhi hukuman penjara sepuluh tahun.
Saat berada di penjara, Jung Myung Seok masih terus melakukan kejahatan seksual dengan bantuan jaringan pengikutnya yang berkuasa.
Akhirnya seorang wanita bernama Maple Yip yang berbicara tentang hal itu kepada publik. Maple Yip dilecehkan Jung Myung Seok setelah pria itu dibebaskan dari penjara. Maple Yip dilecehkan oleh Jung Myung Seok lebih dari sepuluh kali.
Maple Yip juga muncul dalam film dokumenter Netflix In The Name of God A Holy Betrayal tersebut. Dalam film tersebut, Maple Yip menceritakan dirinya diperkosa oleh Jung Myung Seok sambil menangis.
Sekte Jung Myung Seok yang disebut JMS tersebut masih terus eksis dan tidak mengakuai kesalahan yang dilakukan pemimpinnya. Jung Myung Seok juga pernah mengajukan perintah pengadilan untuk mencegah film In The Name of God A Holy Betrayal ini rilis.
Pihak Jung Myung Seok mengaku apa yang ditunjukkan dalam film tersebut adalah fiksi. Namunpengadilan menolak perintah tersebut dan mengizinkan Netflix dan MBC untuk menayangkan acara tersebut tanpa masalah.***