PORTAL PURWOKERTO - MUI mengeluarkan Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang bagaimana hukum dukungan terhadap perjuangan Palestina, salah satunya adalah dengan menghindari produk yang pro dan berafiliasi dengan Israel, berikut list produk yang diharamkan MUI,
Seperti diketahui Ketua MUI Bidang Fatwa, KH Asrorun Niam Sholeh, menegaskan bahwa umat Islam dihimbau untuk menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel serta yang mendukung penjajahan dan zionisme dilansir laman MUI. Apa saja list atau daftar produk yang diharamkan MUI?
MUI juga merekomendasikan pemerintah untuk mengambil langkah tegas dalam mendukung perjuangan Palestina. Langkah tersebut mencakup diplomasi di PBB dan kepada negara anggota Organisasi Kerjasama Negara Islam.
Islam (OKI) untuk menekan Israel agar menghentikan agresi. Upaya diplomasi juga diarahkan untuk mendorong PBB memberikan sanksi kepada Israel.
Selain itu, MUI merekomendasikan agar umat Islam mendukung perjuangan Palestina melalui penggalangan dana kemanusiaan, doa untuk kemenangan, serta pelaksanaan shalat ghaib untuk syuhada di Palestina.
Inti dari fatwa ini menyatakan bahwa mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina atas agresi Israel hukumnya wajib. Dukungan tersebut dapat berupa distribusi zakat, infak, maupun sedekah untuk kepentingan perjuangan rakyat Palestina.
Dalam keadaan darurat dan mendesak, dana zakat bahkan boleh didistribusikan ke mustahik yang berada di tempat yang lebih jauh, seperti untuk perjuangan Palestina.
Pentingnya menegaskan bahwa mendukung agresi Israel terhadap Palestina atau pihak yang mendukung Israel, baik langsung maupun tidak langsung, dianggap haram menurut fatwa ini. Dukungan Terhadap
Baca Juga: Yogurt Haram? Minuman yang Mengandung Karmin Apa Saja?
Perjuangan Palestina melalui file PDF https://www.mui.or.id/storage/fatwa/0feb928dbef07889b15363cba09ecff2-lampiran.pdf
Berikut list produk produk yang diduga memiliki afiliasi dengan Israel:
Makanan dan Minuman: Danone, McDonald's, Starbucks, Coca-Cola, Burger King, Pizza Hut, Papa John's, Nestle, Jaffa, Eden, Strauss, Tivall, Nestle
Teknologi: Motorola, Intel, IBM, AOL, META
Kosmetik: L'Oréal, Revlon, Estée Lauder, Kimberly-Clark
Pakaian: M&S, Timberland, River Island, Delta
McDonald’s dan Starbucks termasuk dalam sejumlah perusahaan Barat yang menghadapi boikot konsumen terkait konflik di Gaza.
McDonald’s diprotes publik setelah pemilik waralaba di Israel mengumumkan bahwa mereka menyediakan ribuan makanan gratis untuk Pasukan Pertahanan Israel dilansir Theconversation.com.
Baca Juga: Yoghurt Haram, Yakult Merah Haram, Pewarna Karmin Haram? Apa Saja Produknya Cek!
Sama halnya, Starbucks menghadapi seruan boikot setelah tidak setuju dengan unggahan di platform media sosial X (sebelumnya Twitter) oleh serikat pekerja rantai makanan tersebut yang menyatakan solidaritas dengan Palestina.
Dalam kedua kasus tersebut, pelanggan melakukan protes dengan tidak mengunjungi restoran mereka di beberapa negara, termasuk Lebanon, Arab Saudi, Maroko, Turki, Yordania, dan Malaysia - meskipun pemilik waralaba menyatakan loyalitas kepada komunitas lokal. Terjadi juga serangan terhadap kedua rantai makanan tersebut di Inggris.
Sejumlah perusahaan Amerika lainnya ikut menjadi sasaran, dalam beberapa kasus dukungan pemerintah mereka terhadap Israel, telah melibatkan produl makanan KFC, Pizza Hut, dan Burger King, serta merek-merek seperti Coca-Cola, Pepsi, Wix, dan Puma.
Google dan Amazon juga menghadapi seruan boikot karena menyediakan layanan kepada pemerintah dan militer Israel, yang banyak dianggap sebagai tindakan apartheid terhadap Palestina.
Hal ini menjadi kontroversial setelah kritik terhadap Israel menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki akar sebagian Yahudi.
Bahkan Parlemen Turki pada menghapus produk Coca-Cola dan Nestle dari menu restoran-restoran di gedung parlemen mereka terkait dugaan dukungan perusahaan tersebut terhadap
Israel dikutip livemint.com
Pernyataan parlemen Turki menyatakan, "Diputuskan bahwa produk dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel tidak akan dijual di restoran, cafetaria, dan warung teh di kampus parlemen."
Pemimpin sidang parlemen, Numan Kurtulmus, ‘Minuman Coca-Cola dan kopi instan Nestle adalah satu-satunya merek yang dihapus, keputusan yang diambil karena tuntutan publik” katanya.
Produk tersebut juga yang diharamkan MUI kareba bervariasi dengan pro Israel.***