Cek Asal Usul Pengungsi Rohingnya, Agama Suku Rohingnya, Kabur dari Negaranya Ditolak Malaysia dan Aceh

9 Desember 2023, 09:14 WIB
Asal Usul Pengungsi Rohingnya, Agama suku Rohingnya, kabur dari negaranya /Instagram/trtworld

PORTAL PURWOKERTO - Ratusan pengungsi rohingya secara bergelombang mendatangi Aceh mereka meminta suaka ke Indonesia, Sebagian lainnya mendapat suaka di Malaysia,

Namun mereka mendapat penolakan di Malaysia, Aceh dan sebagian masyarakat di tanah air juga menolak kedatangan pengungsi rohingnya melalui media sosial dengan berbagai alasannya.

Mengapa banyak sekali pengungsi suku Rohingnya, dari mana asal usul pengungsi Rohingya, mengapa mereka melarikan diri atau diusir dari negaranya dan mencari suaka ke sejumlah negara muslim seperti Malaysia dan Indonesia, apa agama suku Rohingnya,berikut jawabannya 

Apa alasan Malaysia menolak menerima pengungsi Rohingya dilansir dari Antara Kementerian Luar Negeri Malaysia mengungkap  karena  jumlah pengungsi Rohingya dianggap terlalu banyak.

Selain itu, mereka yang terlalu dekat dengan Malaysia menjadi pertimbangan, penolakan setelah terjadi wabah Covid.  

Saat ini di Negeri Jiran tersebut terdapat gelombang ujaran kebencian dan sentimen anti-migran terhadap pengungsi Muslim Rohingya dari Myanmar yang tersebar di media sosial.

Baca Juga: Profil Biodata Thomas Vargas UNHCR Lengkap Asal, Umur, Instagram Dicari Warga Tiktok Gegara Pengungsi Rohingya

Penolakan terhadap pengungsi Rohingya juga terjadi di  di Indonesia saat manusia perahu  mencoba berlabuh di Pante Sukon, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh. Kejadian ini merupakan bagian dari gelombang pengungsian ketiga pengungsi Rohingya di daerah tersebut.

Penolakan i disebabkan oleh perilaku kurang baik dan ketidakpatuhan terhadap norma masyarakat setempat yang ditunjukkan oleh pengungsi Rohingya sebelumnya yang pernah terdampar di wilayah tersebut.

Dilansir dari omnasperempuan.go.id menyebut jika asal usul atau nenek moyang Rohingya berasal dari campuran berbagai suku seperti Arab, Turk, Persian, Afghan, Bengali, Moors, Mughal, Pathans, Maghs, Chakmas, Dutch, Portuguese, dan Indo-Mongoloid.

Banyak orang Rohingya merupakan keturunan campuran antara orang Arab dan penduduk lokal, dengan nama "Rohan" populer di kalangan musafir Arab sebelum masuknya Islam ke Arakan. Arakan, yang eksis sejak abad ke-8 Masehi, awalnya merupakan kerajaan Bengal di sisi timur wilayah yang sekarang menjadi bagian dari Bangladesh.

Sebelum bergabung dengan Myanmar pada tahun 1948, Arakan telah dikuasai oleh kerajaan Hindu, Islam (abad ke-15 hingga ke-18), dan Buddha.

Baca Juga: Snickers Pro Israel Tidak? Coklat Milik MARS Dapat Investasi dari Israel? Ada Toblerone dan Oreo Masuk Boikot

Saat ini, Arakan adalah negara bagian di Myanmar yang berbatasan dengan Bangladesh. Nama Arakan berubah menjadi "Rakhine" pada tahun 1930, juga dikenal sebagai "Rakhaing," yang merujuk pada etnis
Rakhine Buddhist (Moghs), bukan mencerminkan mayoritas etnis Rohingya yang beragama Islam.

Populasi Rohingya saat ini diperkirakan antara 1.5 hingga 3 juta jiwa, dengan sebagian besar tinggal di Arakan. Namun, jumlah ini terus berkurang karena banyak yang mengungsi dan mencari suaka, menjadi "manusia perahu." Mereka yang tetap di Arakan juga menghadapi ancaman pembersihan etnis.***

Editor: Eviyanti

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler