PORTAL PURWOKERTO – Tagar boikot Zara yang merupakan perusahaan pakaian multinasional ramai diserukan usai kampanye iklan koleksi terbarunya tuai kecaman karena dianggap ejek kondisi Palestina saat ini.
Zara sukses curi perhatian publik di seluruh dunia setelah iklan koleksi terbarunya ‘ZARA Atelier Collection 04’ muncul. ZARA dari mana dan siapa pemiliknya? Berikut informasi lengkap terkait ZARA.
Iklan ZARA Tuai Kecaman
Beberapa hari lalu, ZARA secara resmi merilis koleksi terbarunya yang bisa dilihat di Instagram official @zara dengan mengusung tema yang sukses jadi pusat perhatian dunia.
Berlatar belakang patung manusia yang tak utuh dan dikelilingi reruntuhan, ZARA otomatis tuai kecaman warganet karena dianggap ‘mengejek’ kondisi Palestina saat ini.
Model Amerika ZARA mengenakan serangkaian jaket koleksi terbaru di ruangan putih penuh puing-puing reruntuhan, patung manusia yang tidak utuh, dan beberapa peti kayu.
Baca Juga: Apa Cleo Produk Pro Israel? Siapa Pemilik Cleo Air Mineral dan Ini Daftar Air Minum Buatan Lokal
Ada juga salah satu foto yang dihapus permanen oleh ZARA usai diposting, yakni foto model yang menggendong manekin putih yang dibungkus plastik. Foto tersebut dikaitkan dengan jenazah warga Palestina yang memakai kain kafan.
Terlihat dari postingan iklan terbaru ZARA, Baron&Baron menjadi pengarah gaya dan Tim Walker ditunjuk menjadi fotografer koleksi terbaru tersebut. Sampai saat ini pihak ZARA diketahui belum menanggapi reaksi keras warganet di media sosial.
Asal dan Pemilik ZARA
ZARA merupakan salah satu peritel mode terbesar di dunia yang berkantor pusat di Spanyol dan dirikan pertama kali pada tahun 1975.
Amancio Ortega adalah orang dibalik suksesnya ZARA yang awalnya berencana dinamai Zorba, ia membuka gerai pertama pada tahun 1975 di A Coruna, Galicia, Spanyol.
Amancio Ortega lahir pada 28 Maret 1936 dan saat ini masuk ke jajaran orang terkaya di dunia. Dirinya diketahui sebagai anak paling muda di keluarganya.
Ortega merubah nama gerainya menjadi ZARA dan menjual produk mode pakaian dengan harga lebih terjangkau serta mirip dengan produk kelas atas yang tengah populer.
Proses produksi, perancangan, hingga distribusi ZARA dirubah Ortega di tahun 1980-an agar bisa lebih cepat meraih tren baru sebagai mode instan.
Perusahaan induk ZARA didirikan di tahun 1985 oleh Amancio Ortega sebelum akhirnya berekspansi ke Portugal, Amerika Serikat, dan Perancis di tahun 1990.
ZARA semakin berkembang hingga pada tahun 2019 masuk daftar merek global terbaik di dunia yang disusun oleh Interbrand di peringkat ke-30.
Sampai sekarang setidaknya sudah lebih dari 2 ribu gerai ZARA ada di seluruh dunia, termasuk di kota besar Indonesia.
Itulah info terkait ZARA yang dikecam banyak pihak karena kampanyekan koleksi terbaru dengan tema yang dinilai kurang pantas terhadap kondisi Palestina saat ini.***