PORTAL PURWOKERTO - Hingga saat ini, dunia seakan kembali menanti serangan Iran untuk Israel. Dikutip dari Aljazeera, tank-tank Israel menyerang kembali di Gaza utara, pesawat-pesawat tempur menyerang Rafah.
Sebelumnya, diketahui Iran menyerang dengan 300 drone dan rudal sebagai balasan atas serangan Israel di kedutaan besar Iran di Damaskus.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sempat digosipkan dalam beberapa unggahan media sosial tengah bepergian dan bersembunyi, namun belum lama ini ia menyatakan bahwa Israel akan segera bertindak.
Dalam rapat kabinet mingguannya bahwa ia mengatakan kepada menteri luar negeri Jerman dan menteri luar negeri Inggris bahwa Israel akan bertindak dengan cara yang sesuai untuk Israel pada suatu waktu dan tempat yang mereka pilih.
Semua ini terjadi di tengah banyaknya perbincangan mengenai apa yang akan terjadi selanjutnya apakah Israel akan menanggapi Iran dan bagaimana, kapan, dan di mana Israel akan menyerang.
Perdana Menteri Qatar mengatakan perundingan gencatan senjata di Gaza “tersandung” dan memperingatkan “perluasan konflik” di Timur Tengah karena kegagalan internasional dalam menghentikan perang.
Serangan terjadi di taman bermain dan pasar yang sibuk di kamp pengungsi Maghazi dengan sedikitnya 56 warga Palestina tewas di seluruh Gaza dalam satu hari terakhir ketika serangan Israel terhadap warga sipil terus berlanjut.
Baca Juga: Agama Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi, Biodata arti Nama Ibrahim, Viral Serangan Iran Vs Israel
Setidaknya 33.899 warga Palestina telah tewas dan 76.664 terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Korban tewas di Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober mencapai 1.139 orang dan puluhan orang masih ditawan di Gaza.
139 Negara Akui Palestina
Al Jazeera telah mengkonfirmasi bahwa Philippe Lazzarini, komisaris jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), akan memberi pengarahan kepada Dewan Keamanan pada pertemuan yang diminta oleh Yordania.
Ketika perang Israel di Gaza berkecamuk, Madrid ingin mengakui Palestina sebagai sebuah negara pada bulan Juli dan mendorong negara-negara tetangganya untuk mengikuti jejaknya.
Perdana Menteri Pedro Sanchez, yang sejak lama mendukung hak-hak Palestina, melihat pengakuan sebagai cara untuk mencapai solusi dua negara dan kemungkinan kunci untuk mengakhiri konflik dahsyat yang dimulai pada bulan Oktober.
“Waktunya telah tiba bagi komunitas internasional untuk mengakui Negara Palestina untuk selamanya,” katanya pada bulan November. “Ini adalah sesuatu yang diyakini oleh banyak negara Uni Eropa yang harus kita lakukan bersama, namun jika hal ini tidak terjadi, Spanyol akan mengambil keputusannya sendiri.”
Secara keseluruhan, 139 dari 193 negara anggota PBB menganggap Palestina sebagai sebuah negara. Negara-negara yang termasuk di dalamnya adalah negara-negara Eropa seperti Islandia, Polandia, dan Rumania, serta negara-negara seperti Rusia, Tiongkok, dan Nigeria.***