PORTAL PURWOKERTO - Meski pengumuman kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris telah tersebar ke seantero penduduk dunia, Donald Trump enggan menerima kenyataan bahwa dirinya kalah dalam pertandingan keduanya memperebutkan kursi Presiden Amerika.
Dalam pernyataannya sendiri, Trump bersikeras "pemilihan ini masih jauh dari selesai", seperti yang dilansir Portal Purwokerto dari The New York Times.
Baca Juga: Barca Tundukkan Real Betis, Messi Cetak 2 Gol Kemenangan
Diberitakan pula bahwa Trump bersumpah akan membawa kasus, yang dianggapnya curang, penghitungan suara ke meja pengadilan. Meski ia tidak memberi rincian lengkapnya.
Aksi protes menentang hasil penghitungan suara juga ditunjukkan pendukungnya di Capitol Hill. Warga Amerika yang mendukung Trump memprotes dan meminta pihak berwenang untuk menghentikan kecurangan.
Baca Juga: Sudah Lolos Kartu Prakerja Gelombang 11? Jangan Lakukan Ini atau Insentif Pelatihan Gagal Cair
Mereka ingin Presiden kesayangan mereka, Donald Trump, melaju kembali ke Gedung Putih dan memimpin empat tahun mendatang.
Meski kalah, Trump menunjukkan daya tariknya yang abadi kepada banyak pemilih kulit putih dan popularitasnya yang intens di daerah pedesaan.
Hal ini menyebabkan terjadinya perpecahan nasional yang mendalam dan Biden berjanji untuk menyembuhkan dan menyatukan Amerika kembali.
Baca Juga: Giliran Perangkat Desa dan Pekerja Borongan Dapat BLT, Mau Tahu Syaratnya
Kemenangan Biden diusianya yang akan menginjak angka 74 tahun dibulan ini merupakan penantian panjangnya. Setelah 48 tahun malang melintang di dunia politik Amerika. Sebentar lagi akan tiba, katanya, "untuk bersatu, menyembuhkan, untuk bersatu sebagai satu bangsa."***