Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang dibentuk setelah berakhirnya PD II, mengangkat "Masalah Palestina". PBB menyerukan pembagian Palestina menjadi dua bagian: negara Yahudi merdeka dan negara Arab merdeka.
Yerusalem diukir dari partisi dan dijadikan wilayah internasional. Sementara para diplomat di PBB dan imigran Yahudi ke wilayah tersebut menandatangani rencana tersebut, namun ditolak oleh sebagian besar dunia Arab.
Perang terjadi antara Israel dan negara-negara Arab yang berakhir dengan Israel memiliki lebih banyak wilayah.
Pada tahun 1960-an, Perang Enam Hari pecah dan Israel menduduki Yerusalem Timur dan mempertahankannya sejak saat itu.
Pada 1970-an ketegangan meningkat hingga terjadi insiden "September Hitam" dimana orang-orang Palestina menyandera para atlet Olimpiade Israel di Olimpiade Munich.
Kondisi naik turun antara Palestina dan Israel setelahnya hingga di tahun 2000-an Israel menarik diri dari Lebanon selatan. Pada bulan Maret 2002, Operasi Perisai Pertahanan diluncurkan di Tepi Barat setelah meningkatnya pemboman bunuh diri Palestina di Israel.
Tiga bulan kemudian, Israel mulai membangun tembok di dalam dan di sekitar Tepi Barat. PBB turun tangan dalam konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel yang membuat duka Palestina semakin dalam.
Setelah tahun tersebut, Israel semakin sering menyerbu Palestina di wilayah Gaza dan Yerusalem hingga pada Jumat, 8 Mei 2021, dan Sabtu 9 Mei 2021, lebih dari 200 warga Palestina terluka akibat serbuan tentara Israel ke Masjid Al-Aqsa dan Yerusalem Timur.