Jin Jong Oh Penembak Korsel Tuduh Peraih Medali Emas Olimpiade 2020 dari Iran Sebagai Teroris, Korsel Rasis?

- 1 Agustus 2021, 12:16 WIB
ilustrasi mengenai rasisme. Jin Jong Oh Penembak Korsel Tuduh Peraih Medali Emas Olimpiade 2020 dari Iran Sebagai Teroris, Korsel Rasis?
ilustrasi mengenai rasisme. Jin Jong Oh Penembak Korsel Tuduh Peraih Medali Emas Olimpiade 2020 dari Iran Sebagai Teroris, Korsel Rasis? /Jon Tyson/Unsplash


PORTAL PURWOKERTO - Tagar StopAsianHate kembali menjadi trending di Twitter usah penembak asal Korsel jin Jong Oh menuduh Javad Foroughi, wakil dari Iran yang memperoleh medali emas di Olimpiade 2020 sebagai teroris.

Korsel rasis pun mengemuka kembali setelah sebelumnya kasus Korea rasis ke Indonesia terjadi dalam kurun beberapa bulan terakhir dan melukai masyarakat Indonesia.

Rasis adalah perilaku dan ungkapan diskriminasi yang diberikan kepada mereka yang berbeda, terutama memiliki ras atau warna kulit yang berbeda. Kini, tidak hanya berdasarkan warna kulit, diskriminasi yang merendahkan terhadap budaya, negara, gaya berpakaian serta agama juga termasuk rasis.

Baca Juga: Biodata Viktor Axelsen yang Melaju ke Babak Final Olimpiade Tokyo 2020, Pebulutangkis Muda Sarat Prestasi

Penembak jitu asal Korea Jin Jong Oh mengkritik Komite Olimpiade Internasional karena mengizinkan anggota Korps Pengawal Revolusi Islam Iran untuk bersaing dan bahkan memenangkan medali emas dalam acara pistol udara 10 meter.

“Bagaimana seorang teroris dapat memenangkan tempat pertama? Itu hal yang paling absurd dan konyol,” ujar Jin Jong Oh kepada Korea Times.

Langkah Jin Jong Oh dalam pertandingan menembak nomor pistol 10 meter putra Olimpiade Tokyo 2020 terhenti di babak 15 besar.

Baca Juga: Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Melaju ke Final Olimpiade Tokyo 2020, Ini Agama, Biodata dan Profil Lengkap

Sedangkan rivalnya, Javad Foroughi yang disebut teroris malah mendapatkan medali emas pada nomor tersebut.

Javad Foroughi sendiri dicap sebagai teroris akibat keanggotaannya sebagai perawat di bawah IRGC (Islamic Revolutionary Guard Corps) atau Garda Revolusi Iran.

Halaman:

Editor: Dedi Risky Rachma Wanto

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x