Penembakan di dua wilayah Ukraina telah terjadi yang disebut dilakukan oleh separatis dukungan Rusia.
Kondisi ini dimanfaatkan Rusia untuk mengirimkan pasukan berkedok penjaga perdamaian di wilayah tersebut.
Bagi kubu Barat, tindakan Rusia ini disebut sebagia awal invasi milter Rusia terhadap Ukraina yang bermula pada Senin, 21 Februari 2022.
Invasi ini dijawab negara-negara barat dan Jepang untuk memberlakukan sanksi ekonomi terhadap bank-bank Rusia dan individu Rusia.
Baca Juga: Scorpions Rilis Album Baru 'Rock Believer', Setelah Penantian Panjang 12 Tahun
Namun hal ini tidak menghalangi Vladimir Putin untuk tetap mengirimkan sekitar 150.000 hingga 200.000 tentaranya dengan dalih menjaga perdamaian di sepanjang perbatasan dengan Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyadari benar bahwa Rusia akan segera menyerang dan membuat pidato yang emosional dengan menyebut bahwa bila terjadi perang, akan menjadi bencana besar bagi kedua negara.
“Jika mereka mencoba mengambil negara kami dari kami, kebebasan kami, kehidupan kami, kehidupan anak-anak kami, kami akan membela diri kami sendiri,” ujar Volodymyr Zelenskyy yang juga merupakan mantan aktor dan sutradara asal Ukrania ini.
Baca Juga: Wanita-wanita Arab Saudi Bertekad Bentuk Tim Nasional Golf Pertama