Network
PORTAL PURWOKERTO - Berita Tangmo Nida hari ini terus menjadi buah bibir warganet di Thailand dan juga Indonesia.
Kabar kasus Tangmo ditutup menghadirkan polemik tersendiri diantara fans atau penggemar Tangmo Nida.
Bahkan berita Tangmo Nida hari ini dikabarkan fans melakukan unjuk rasa di kepolisian Thailand menuntut keadilan kasus kematian aktris favorit mereka.
Dilansir Portal Purwokerto dari Bangkok Post, dikabarkan bahwa grup fans yang tergabung di Line sepakat melakukan unjuk rasa.
Para fans melakukan unjuk rasa akan dimulai pada pukul 10.00 hari ini Sabtu 12 Maret 2022 di markas polisi di Jalan Rama I.
Keluarga, kerabat, dan teman Tangmo juga dijadwalkan pada tangga 11 sampai 13 Maret 2022 melakukan kebaktian pemakaman Tangmo Nida.
Kebaktian dan doa untuk mendiang Tangmo Nida menurut jadwal dilakukan mulai pukul 18:30 hingga 20:30 setiap hari, di Gereja Liberty Bangkok di distrik Saphan Sung, Bangkok.
Baca Juga: Kasus Tangmo Ditutup? Warganet: Begitu Banyak Bukti Terungkap, CCTV Menunjukkan Adanya Pemukulan!
Selain itu kesimpulan penyelidikan polisi atas keadaan misterius seputar kematian Tangmo akan berlanjut, sementara polisi menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut dan pemeriksaan forensik.
Pasalnya sebelumnya beredar kabar bahwa kasus Tangmo ditutup pada 11 Maret 2022 atau pada hari Jum'at, dan sontak membuat geger publik.
Sekarang otopsi baru dilaporkan sedang dilakukan sebagai tanggapan atas tuduhan baru dan kemarahan publik yang signifikan.
Berita itu muncul setelah wawancara Channel 9 kemarin dengan aktor Ekkapun Tide Bunluerit, teman mendiang aktris, yang mengaku melihat gigi patah dan memar di wajah Tangmo di sekitar mata kanannya, yang tampak seperti akibat benda tumpul.
Baca Juga: Manajer Tangmo Nida Bernama Gatick, Dibaca Kratik, Ini Update Terbaru Usai Kematian Tangmo Disebut Kecelakaan
Seorang sukarelawan yayasan penyelamat, Tide hadir pada hari mayat Tangmo ditemukan di Sungai Chao Phraya pada hari Sabtu, 26 Februari.
Tide adalah aktor sekaligus relawan berusia 60 tahun yang mempertanyakan mengapa beberapa luka yang tampak jelas tidak muncul dalam laporan post-mortem awal.
“Mata kanannya bengkak dan memar. Saya melihat giginya patah.” ungkap Tide yang dilansir Portal Purwokerto dari laman Thai PBS.
“Saya belum mengatakan apa pun sebelumnya karena saya pikir prosesnya akan mengungkapkan hasil itu. Tetapi sampai hari ini, saya belum pernah melihat laporan seperti itu, jadi saya maju untuk berbicara.”
Letjen Pol Jirapat Phumchit, komisaris polisi Wilayah 1, telah mengkonfirmasi bahwa kasus Tangmo tidak akan ditutup hari ini, karena polisi sedang menunggu hasil forensik dari pemeriksaan baru dari Institut Kedokteran Forensik di Rumah Sakit Siriraj.
Dia mengatakan pemeriksaan tambahan sedang dilakukan untuk bersama-sama menyelidiki dan menyelesaikan keraguan sejalan dengan temuan awal dari rumah sakit kepolisian Institut Kedokteran Forensik, sebelum menyerahkan laporan mereka kepada petugas investigasi.
Dia juga mengatakan polisi siap untuk mengadili kelima saksi utama, jika ditemukan bukti yang jelas.
Seorang dokter forensik dan polisi penyelidik sejauh ini membantah menemukan luka serius selain luka besar di paha kanan Tangmo. Mereka tidak menyebutkan dugaan cedera kepala.
Tetapi Mayor Jenderal Supichai Limsiwawong, kepala lembaga forensik kementerian kehakiman, mengatakan kepada wartawan bahwa pemeriksaan tambahan sekarang diperlukan, sehingga sampel jaringan telah dikirim ke Departemen Kedokteran Forensik di Rumah Sakit Siriraj.
Tangmo tenggelam di Sungai Chao Phraya pada malam 24 Februari selama perjalanan perahu dengan lima orang penumpang.
Namun para rekan Tangmo yang ada di perahu speedboat memberikan keterangan yang simpangsiur dan berbeda saat dilakukan interogasi di tempat terpisah.
Polisi menduga kelimanya telah berbohong, sementara beberapa klaim mereka telah dibantah dengan baik sebagai salah, termasuk cerita awal bahwa dia jatuh dari belakang perahu saat kencing.
Rasa sedih fans atas kepergian dan melihat wajah Tangmo setelah ditemukan yang tersebar di dunia maya pun sangat memprihatinkan.
Terlebih wajah Tangmo setelah ditemukan membuat warganet di dunia digital berspekulasi bahwa kematiannya bukan murni kecelakaan.
Dilansir Portal Purwokerto dari Bangkok Post, para fans penggemar aktris Thailand Tangmo Nida yang meninggal bulan lalu dalam keadaan yang mencurigakan ini akan berkumpul hari ini di depan markas besar Polisi Kerajaan Thailand di Bangkok.
Para fans melakukan unjuk rasa akan dimulai pada pukul 10.00 hari ini (Sabtu) di markas polisi di Jalan Rama I.
Penggemar Tangmo mengklaim penyelidikan atas kematian dan kasus Tangmo ditutup dianggap tidak transparan.
Sementara seorang dokter forensik yang memeriksa tubuh Tangmo menyangkal 'tanda-tanda' bahwa Tangmo dipukul di kepala, sementara seorang relawan yayasan penyelamat menceritakan kisah yang berbeda.
“Mata kanannya bengkak dan memar. Saya melihat giginya patah”. Ungkap relawan Yayasan di laman Bangkok Post.
Relawan mengatakan dia tidak mengungkapkan ini sebelumnya karena dia pikir proses otopsi akan mengungkapkan hasilnya.
Namun ternyata Dokter forensik yang melakukan otopsi mengklaim Tangmo tidak memiliki gigi patah, cedera kepala, atau tanda-tanda trauma dari benda keras.
Baca Juga: Siapa Sosok Tono Phakin? Biodata Mantan Suami Mendiang Tangmo Nida yang Turut Andil Cari Jenazah
Seorang letnan jenderal polisi mengatakan kasus itu belum selesai, dan polisi sedang menunggu hasil otopsi dari Universitas Mahidol dan Institut Kedokteran Forensik. Dia mengatakan polisi telah menanyai sekitar 80 saksi sejauh ini.
Namun, polisi yakin bahwa lima orang yang bersama Tangmo ketika dia jatuh ke Sungai Chao Phraya di Bangkok pada 24 Februari, telah berbohong dalam pernyataan mereka.
Grup LINE untuk penggemar Tangmo yang dibentuk kemarin memberi tahu para penggemar aksi unjuk rasa tersebut, dan meminta mereka untuk datang dengan pakaian hitam putih.
Diketahui grup penggemar ini memiliki lebih dari 2.000 anggota yang aktif.
TangmoBaca Juga: Foto Jasad Tangmo Tanpa Blur! STOP Mencari dan Menyebarkannya! Apa Manfaatnya Bagi Kalian?
Kasus Tangmo ditutup menjadi kabar yang membuat warganet resah akhir pekan ini, tak hanya warganet Thailand, juga warganet Indonesia yang mengikuti kasusnya.
Keresahan kasus Tangmo ditutup salah satunya karena adanya bukti pemukulan yang terekam CCTV di malam nahas itu yang juga tersebar di berbagai sosial media.
Kabar kasus Tangmo ditutup setelah investigasi kematian aktris Thailand Tangmo Nida Patcharaveerapong memasuki minggu kedua memperoleh perkembangan terbaru.
Pasca kematian aktris Tangmo Nida yang beragama Kristen, kebaktian peringatan Kristen untuk Tangmo dijadwalkan berlangsung selama akhir pekan pada tanggal 11-13 Maret 2022, mulai pukul 18:30 hingga 20:30 setiap hari, di Gereja Liberty Bangkok di distrik Saphan Sung, Bangkok.
Baca Juga: Berita Kematian Tangmo Nida Masih Ramai Diperbincangkan, TRENDING di Twitter Beberapa Negara
Terlepas dari kehidupan publiknya yang penuh badai, Tangmo adalah orang yang sangat taat beribadah sebagai Kristiani dan ia sering berbicara secara terbuka tentang imannya.
Di Thailand, kurang dari 1% penduduknya beragama Kristen, menurut statistik.
Dilansir Portal Purwokerto dari laman TheThaigar.com, polisi mengumumkan pada konferensi pers mereka pada hari Selasa bahwa mereka akan menutup kasus kematian Tangmo pada hari Jumat, 11 Maret 2022.
Kemungkinan besar, mereka akan menagih pemilik kapal dan nakhoda yang tidak berlisensi dengan tuduhan awal mengoperasikan kapal yang tidak berlisensi dan kecerobohan yang menyebabkan kematian.
Polisi mungkin juga menuntut Job karena menghancurkan dan menyembunyikan bukti, setelah mereka dilaporkan menemukan dia membawa pulang sebotol anggur yang ada di kapal, dalam upaya untuk menyembunyikan bukti.
Baca Juga: Tangmo Nida Patcharaveerapong, Aktris TV Thailand yang Jatuh di Sungai! Padahal Jago Renang?
Wakapolda I, Mayjen Pol Udon Yomjaroen yang menjadi penyidik dalam kasus tersebut, mengatakan akan melaporkan hasil penyidikan sejauh ini kepada Kapolri Jenderal Pol Suwat Jaengyodsuk pada Selasa sore.
Suwat telah meminta penyelidikan kasus kematian Tangmo lebih cepat dan menyeluruh.
Pada konferensi pers pada hari Senin, kepala polisi nasional Thailand Suwat Jangyodsuk mengatakan bukti menunjukkan kematian aktris TV itu kemungkinan merupakan kecelakaan.
Polisi juga mengatakan bahwa saksi berbohong tentang klaim mereka. Setelah mewawancarai masing-masing dari lima saksi yang berada di speedboat.
Polisi mengatakan ada pernyataan yang saling bertentangan, yang tidak sesuai dengan temuan dari tim forensik.
Setiap saksi diwawancarai secara terpisah dan cerita yang mereka ceritakan kepada polisi berbeda.
Pada hari Minggu, polisi kembali menginterogasi Gatick, manajer Tangmo, selama lebih dari 7 jam.
Ketika dia meninggalkan kantor polisi pada jam 9 malam, dia tidak berbicara dengan wartawan. Manajer Tangmo lainnya, Anna, menuduh Gatick berbohong kepada polisi.
Dalam sebuah wawancara, Anna mengklaim dia pergi ke dermaga pada malam Tangmo tenggelam dan berbicara dengan saksi yang berada di kapal, tetapi Gatick bertindak aneh dan menyuruhnya pulang.
Kedua wanita tersebut terdaftar sebagai manajer aktris di akun Instagram resminya. IG Anna bersifat publik, sedangkan IG Gatick disetel ke pribadi.
Baca Juga: Tangmo Nida Transgender? Berikut Profil Lengkap Tangmo Nida yang Cantik Jelita
Tidak diketahui siapa yang mengelola akun IG Tangmo sejak kematiannya, namun netizen mencatat bahwa jumlah postingannya menurun dari 2.306 menjadi 2.299, sementara jumlah akun yang diikuti bertambah satu, dari 1.128 menjadi 1.129.
Sementara itu, kelima saksi di atas kapal dilaporkan membantah tuduhan melakukan kesalahan atau niat membunuh.
Pekan lalu polisi mengatakan mereka kemungkinan akan menuntut kelimanya dengan kelalaian yang menyebabkan kematian dan memberikan pernyataan palsu.
Sejauh ini, polisi hanya mendakwa Por dan Robert dengan mengoperasikan kapal tanpa izin dan kelalaian yang menyebabkan kematian.
Saksi yang dikenal sebagai Robert dilaporkan menolak memberikan sampel rambutnya kepada polisi untuk tes DNA.
Dia juga tampaknya menghindari interogasi polisi dan reka ulang di perahu, ia mengklaim tekanan darah tinggi dan hipertensi. Robert juga mengatakan kepada polisi bahwa dia baru-baru ini menjalani transplantasi rambut.
Hal tersebut setelah warganet Thailand mempertanyakan identitasnya dan apakah dia sebenarnya adalah pria yang sama yang berada di kapal yang ditunjukkan dalam rekaman CCTV atau bukan.
Itu mungkin juga menjadi alasan dia untuk menolak memberikan sampel rambut, seperti yang dilaporkan di beberapa media Thailand.
Seorang pengacara selebriti terkenal, Sittha Beerbangkerd, mengatakan bahwa dia ingin terlibat dalam kasus ini dan telah menawarkan untuk membantu kakak tiri Tangmo, Dayot Detjob, untuk mengetahui kebenaran tentang bagaimana saudara perempuannya benar-benar meninggal.
Kakak Tangmo ini adalah salah satu orang yang menemukan mayat Tangmo di Sungai Chao Phraya pada hari Sabtu setelah dia tenggelam.
Sementara itu, pengacara ibu Tangmo, Panida Sirayootyotin, mengatakan dia ingin mantan kepala Institut Pusat Ilmu Forensik untuk melakukan otopsi baru pada putrinya karena dia meragukan hasil yang pertama.
Ibu Tangmo juga telah mengajukan pengaduan ke polisi Nonthaburi untuk menyelidiki insiden tersebut, karena mereka tidak percaya kematian Tangmo adalah kecelakaan.***
