Tidak hanya itu, Kim Ki Soon juga melakukan eksploitasi tenaga kerja para pengikutnya dan melakukan pelecehan seksual terhadap banyak anak laki-laki atau remaja. Sekte sesat ini juga dilaporkan telah membunuh tiga pengikutnya atas instruksi Kim Ki Soon.
Sederet Fakta Tentang Kim Ki Soon
Terkait penyelidikan atas kasus kematian beberapa orang di antaranya seorang berusia 21 tahun sebab terlibat dalam aktivitas seksual dan seorang anak yang berusia 7 tahun yang dipukuli hingga mati dan menjadi berita Internasional.
Selain itu, Kim Ki Soon diketahui masih menjadi ketua dari Synnara Record dan beberapa anggota sektenya pun memegang posisi lebih tinggi dalam perusahaan.
Adanya aksi boikot Synnara Record ini pun muncul dari para penonton In The Name of God A Holy Betrayal. Di mana Synnara Record masih eksis diantara para penggemar K-Pop karena mereka mempermudah dalam pembelian album musik dan juga harganya yang murah. Bahkan banyak toko K-Pop lokal yang memasok dari Synnara Records.
Synnara Record merupakan distributor album terbesar di Korea yang pada saat itu sebagian karena harganya murah yang dituduhkan oleh anggota banyak sumber berita yakni karena anggota sektenya bekerja secara gratis.
Pada tahun 1998, Pengadilan Tinggi Seoul memutuskan mendukung para pelapor. Dalam penyelidikan dua tahun Kim Ki Soon dihukum karena melakukan penggelapan pajak, penggelapan, dan eksploitasi dan dijatuhi hukuman empat tahun penjara dan denda ₩ 5.60 miliar KRW (sekitar $ 4.53 juta USD).
Baca Juga: Sinopsis In The Name of God: A Holy Betrayal Tayang di Netflix Mengisahkan Kultus Sesat
Semenatara itu, di tahun 2008 diputuskan bahwa anggota yang memisahkan diri dari sekte akan mempertahankan hak atas aset kolektif kelompok, dan banyak yang percaya sekte itu bubar.
Hal ini menyebabkan banyak penggemar memboikot distributor, terlepas dari manfaat yang ditawarkannya. Synnara Record belum membahas tuduhan saat ini tentang anggota kultus yang bekerja bagi perusahaan