Foto Pelaku Bom Makassar Beredar, Naik Motor Tanpa Helm Pria Gunakan Syal Sorban, Perempuan Bercadar Hitam

29 Maret 2021, 08:40 WIB
Foto terduga pelaku bom bunuh diri yang beredar di media sosial. /Facebook/

PORTAL PURWOKERTO - Foto Pelaku bom Makassar beredar viral di media sosial sejak Minggu 28 Maret 2021.

Dalam foto pelaku bom Makassar yang beredar tersebut terlihat kedua terduga pelaku bom bunuh diri menaiki sepeda motor matik.

Kedua pelaku ini terlihat tidak mengenakan helm. Sehingga wajah pelaku laki-laki juga terlihat. Ia mengenakan syal sorban kotak kotak putih hitam dan jaket cokelat.

Baca Juga: Baru Menikah 6 Bulan, Pelaku Bom Gereja Makassar Merupakan Pasangan Suami Isteri

Baca Juga: Mengenal Kelompok JAD, Jaringan Teroris Dalang di Balik Bom Katedral Makassar

Sementara pelaku bom bunuh diri perempuan menggunakan cadar hitam dan pakaian serba hitam.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pasangan ini diidentifikasi sebagai bagian dari kelompok JAD atau Jamaah Ansharut Daulah.


Rupanya tak hanya bom Katedral Makassar 2021, kelompok JAD juga bertanggung jawab atas pengeboman Surabaya pada tahun 2018.

Baca Juga: Lelaki Bersorban dan Perempuan Bercadar Hitam, Kini Foto Pelaku Bom Katedral Makassar Beredar Luas

Menurut Kapolri Listyo Sigit, kedua pelaku bom Katedral Makassar juga masih berada dalam satu jaringan dengan dalang bom bunuh diri tahun lalu di Sulu, Filipina.

Lantas, apakah yang dimaksud dengan Jamaah Ansharut Daulah atau JAD?
JAD merupakan jaringan kelompok teroris yang berasal dari Indonesia. Sebagai sebuah jaringan teroris, jaringan ini juga terafiliasi dengan ISIS.

JAD bertanggung jawab atas berbagai serangan terorisme di Indonesia, seperti bom gereja Surabaya pada 2018, bom bunuh diri Jakarta Timur pada Mei 2017, serangan terhadap kantor polisi di Medan pada Juni 2017, dan juga serangan bom bunuh diri di Plaza Sarinah Jakarta pada Januari 2016.

Baca Juga: Pelaku Bom Makassar Diketahui, Pernah Melakukan Aksi Teror di Filipina, Kapolri: Berinisial L dan Anggota JAD

Kelompok teroris JAD sebenarnya telah dilarang berdasarkan putusan pengadilan di Jakarta Selatan pada 31 Juli 2018.

Sebelumnya, pada tahun 2017, JAD telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat.

Tak hanya aksi bom bunuh diri, kelompok JAD diyakini juga merupakan dalang di balik serangan pisau terhadap mantan Menkopolhukam Wiranto pada 10 Oktober 2019.

Baca Juga: Pelaku Bom Makassar Diketahui, Pernah Melakukan Aksi Teror di Filipina, Kapolri: Berinisial L dan Anggota JAD

Menurut Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, JAD merupakan pecahan dari JI atau Jamaah Islamiyah yang terafiliasi kepada ISIS.

Mereka yang tak sepakat dan sejalan dengan nilai-nilai Jamaah Islamiyah, kemudian membentuk JAD di Indonesia.

JAD dikenal memiliki pola pikir yang lebih ekstrem. Namun demikian, serangan dari kelompok teroris JAD masih berskala kecil dan cenderung acak.

Untuk mendapatkan anggota, kelompok JAD banyak menggunakan media sosial sebagai alat rekrutmen. Kader yang berhasil dijaring akan dilatih terlebih dahulu.

Baca Juga: Pasca Kejadian Bom Bunuh Diri, Pastor Gereja Katedral Makassar Tiadakan Ibadah Paskah Demi Keselamatan Jemaat

Keanggotaan JAD sendiri cenderung lebih longgar jika dibandingkan dengan Jamaah Islamiyah.

Anggota dapat keluar masuk tanpa kesulitan. Selain itu, aksi terorisme juga dapat dilakukan dalam kelompok kecil.

Di Indonesia, JAD terbentuk pada tahun 2015 dan memayungi lebih dari dua lusin kelompok teroris lainnya yang juga terafiliasi dengan ISIS.

Pemimpin ideologis dari JAD bernama Oman Rochman. Ia juga telah menyatakan kesetiaanya kepada pimpinan ISIS terdahulu, Abu Bakar Al-Baghdadi.***

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Tags

Terkini

Terpopuler