Ini Peraturan Adzan Menteri Agama dalam SE Menag yang Atur Penggunaan Pengeras Suara Luar dan Dalam Masjid

26 Februari 2022, 06:57 WIB
Ini Peraturan Adzan Menteri Agama dalam SE Menag yang juga Atur Durasi Baca Al Quran dan Sholawat Gunakan Speaker Luar.* /Kemenag


PORTAL PURWOKERTO - Aturan dan peraturan adzan Menteri Agama RI telah disahkan dalam surat edaran Menag yang telah tersebar di masyarakat.

Peraturan adzan Menteri Agama tersebut tercantum dalam Surat Edaran Nomor SE 05 Tahun 2022 yang mengatur tentang Pedoman Pengunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

Selain aturan dan peraturan adzan Menteri Agama, dalam SE tersebut juga tercantum durasi pembacaan Al Quran dan sholawat serta beberapa kegiatan keagamaan lainnya yang dilakukan di masjid atau mushola dengan menggunakan pengeras suara luar atau speaker luar atau TOA.

Dalam SE tersebut pun, terdapat aturan dan peraturan penggunaan speaker luar dan dalam masjid atau mushola. Penggunaan volume pengeras suara luar dan dalam dibatasi maksimal 100 dB.

Baca Juga: Gempa 6,1 Magnitudo Guncang Pasaman Barat, 7 Meninggal Dunia, Puluhan Orang Luka

Berikut peraturan adzan Menteri Agama dan beberapa kegiatan keagamaan yang dilakukan di masjid atau mushola berdasarkan surat edaran terkait penggunaan pengeras suara luar dan dalam masjid atau mushola.

Ini Peraturan Adzan Menteri Agama dalam SE Menag yang juga Atur Durasi Baca Al Quran dan Sholawat Gunakan Speaker Luar.* Kemenag

Pada saat sholat:

1. Adzan dikumandangkan dengan menggunakan pengeras suara luar dengan volume maksimal 100 dB.

2. Pada Saat Sholat Subuh:
- Membaca Al Quran atau sholawat dapat dilakukan dengan menggunakan pengeras suara luar dengan durasi 10 menit, sebelum adzan berkumandang sesuai waktunya.

- Sholat subuh dilakukan dengan menggunakan speaker dalam termasuk pelaksanaan dzikir, doa, serta kuliah subuh.

Baca Juga: Arti Crush di Tiktok, Ayo Jangan Sampai Salah Kasih Kode, Ternyata Bisa Dijadikan Konten Loh!

3. Pada Saat Sholat Dhuhur, Ashar, Magrib, Isya
- Membaca Al Quran atau sholawat dapat dilakukan dengan menggunakan pengeras suara luar dengan durasi 5 menit, sebelum adzan berkumandang sesuai waktunya.

- Setelah adzan berkumandang, yang digunakan adalah speaker dalam.

4. Pada Saat Sholat Jumat
- Membaca Al Quran atau sholawat dapat dilakukan dengan menggunakan pengeras suara luar dengan durasi 10 menit, sebelum adzan berkumandang sesuai waktunya.

- Khutbah Jumat, sholat, dzikir serta doa dan penyampaian pengumuman oleh petugas sholat Jumat dilakukan dengan menggunakan speaker dalam.

Pada Saat Bulan Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha

1. Di bulan Ramadhan, pelaksanaan sholat Tarawih, kajian dan ceramah ramadhan, tadarus Al Quran menggunakan pengeras suara dalam.

Baca Juga: Ada Apa Tanggal 26 Februari 2022? Cek Peristiwa Penting Balon Udara Jatuh di Luxor Tewaskan 19 Jiwa Tahun 2013

2. Takbir Idul Fitri dan Idul Adha di masjid atau mushola dilakukan hingga pukul 22.00 jika menggunakan pengeras suara luar dan dapat dilanjutkan dengan menggunakan pengeras suara dalam.

3. Pelaksanaan sholat Idul Fitri dan Idul Adha menggunakan pengeras suara luar.

4.. Takbir Idul Adha di hari tasyrik yakni 11-13 Dzulhijjah yang dikumandangkan setelah sholat rawatib menggunakan pengeras suara dalam.

Pada Saat Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan:

Pengajian dan upacara peringatan hari besar Islam menggunakan pengeras suara dalam. Namun, jika pengunjung melimpah hingga di luar masjid atau mushola dapat menggunakan pengeras suara luar atau TOA.

Baca Juga: Ada Apa Tanggal 26 Februari 2022? Cek Peristiwa Penting Balon Udara Jatuh di Luxor Tewaskan 19 Jiwa Tahun 2013

Peraturan adzan Menteri Agama RI dalam SE Menag selengkapnya dapat diakses pada situs Kemenag RI.

Demikian terkait peraturan adzan Menteri Agama yang berdasarkan aturan penggunaan pengeras suara luar dan dalam di masjid atau mushola yang tercantum dalam surat edaran Menag RI.***

Editor: Hening Prihatini

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler