Gunung Salak Erupsi dan Menimbulkan Gempa Desember 2023?

14 Desember 2023, 23:03 WIB
Gunung Salak Erupsi dan Menimbulkan Gempa Desember 2023? /Foto/Ist/Iyud Walhadi/Isu Bogor

PORTAL PURWOKERTO - Gunung Salak erupsi? Terdapat peningkatan aktivitas di gunung yang berada di antara wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat sejak Rabu, 6 Desember 2023.

Pada 6 Desember 2023 Gunung Salak mengalami peningkatan jumlah Gempa Tektonik Lokal diatas 4 kali kejadian perhari. Tepatnya, terjadi 8 kejadian.

Pada 7 Desember 2023, terjadi 7 kali kejadian Gempa Tektonik Lokal.

Pada 8 Desember 2023, terjadi sebanyak 7 kali kejadian Gempa Tektonik Lokal.

Pengamatan kegempaan periode 1-9 Desember 2023, masih didominasi gempa Tektonik Jauh yang terekam sebanyak 31 kali kejadian dan gempa Tektonik Lokal sebanyak 22 kali kejadian.

Baca Juga: Cerita Sejarah Tugu Abel Tasman Gunung Marapi yang Punya Kenangan Pilu, Sosok Abel Asman Meninggal 1992

Dari beberapa analisa terhadap aktivitas yang terjadi, para ahli menyatakan bahwa tingkat aktivitas Gunung api Salak tidak mengalami peningkatan aktivitas vulkanik dan tetap berada pada Level I (Normal).

Gunung Salak merupakan salah satu Gunung api strato Tipe A yang memiliki ketinggian ± 2210 mdpl(meter di atas permukaan laut).

Gunung Salak merupakan salah satu gunung api yang terdapat di Indonesia. Ratusan hingga ribuan tahun yang lalu, gunung ini cukup aktif alias mengalami erupsi.

Gunung Salak erupsi tahun berapa, salah satu letusan Gunung Salak yang tercatat dalam sejarah adalah pada tahun 1699. Menurut ilmuwan Belanda, akibat letusan tersebut terjadi banjir lumpur besar yang membawa batang-batang pohon melanda Batavia. 

Namun, dugaan ini sempat dipatahkan oleh beberapa ilmuwan Belanda lainnya. Sehingga peristiwa yang terjadi pada tahun 1699 ini masih menjadi perdebatan.

Letusan Gunung Salak lainnya yang tercatat adalah pada tahu 1761, 1780, 1902-1903, 1919,  1923, 1929, 1935, 1936, dan terakhir 1938.

Usai letusan terakhir terjadi sekitar 85 tahun lalu, Gunung Salak bak tertidur tanpa ada aktivitas erupsi yang berarti.

Ini merupakan salah satu gunung yang menjadi pusat tujuan pendakian di Jawa Barat. Bahkan beberapa organisasi pecinta alam juga pernah mengadakan kegiatan di lokasi ini. 

Asal nama Gunung Salak terjadi jauh pada masa kerajaan di pulau Jawa. Ketika itu di Bogor berdiri kerajaan Pakuan. Dari Bogor, gunung tersebut terlihat jelas bak memiliki empat puncak.

Empat puncak tersebut terlihat sebagai empat buah salak yang berjajar. Inilah yang membuat mereka yang tinggal di Bogor untuk menyebut gunung tersebut sebagai Gunung Salak.

Dengan meningkatnya aktivitas kegempaan di Gunung Salak, maka diberikan beberapa rekoemndasi untuk menjaga keselamatan manusia.

1. Masyarakat dan pengunjung/wisatawan dilarang memasuki kawah dalam radius 500 meter dari kawah-kawah yang aktif di Gunung Salak (Kawah Ratu, Kawah Hirup dan Kawah Paeh). Terutama di musim hujan, untuk menghindari terjadinya akumulasi gas yang berbahaya.

2. Badan Geologi akan terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) / Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat / Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor.

3. Masyarakat di sekitar G. Salak diharap tenang, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi G. Salak serta dapat melakukan kegiatan seperti biasa dan agar selalu mengikuti arahan dari BPBD setempat.

Baca Juga: Kisah Pilu Novita Intan Sari dan Wahlul Alde Putra, Ibu Anak Korban Tewas Erupsi Gunung Marapi, Ini Biodatanya

Sebuah gempa 4,6 M mengguncang Sukabumi, Jawa Barat Kamis pagi, 14 Desember 2023. Akibat meningkatkan aktivitas kegenpaan Gunung Salak, masyarakat bertanya-tanya apakah gempa tersebut juga bagian dari kegempaan lokal Gunung Salak. 

Jarak antara pusat gempa Sukabumi dengan Gunung Salak adalah sekitar 20 km. Menurut data, gema yang terjadi 14 Desember 2023 di Sukabumi tersebut memiliki kaitan dengan aktivitas vulkanik. Namun masih didalami kembali.

Akibat gempa ini, banyak rumah-rumah yang rusak di daerah gempa dan sekitarnya. Namun belum bisa dipastikan apakah gempa tersbut merupakan dampak dari meningkatnya aktivitas gunung Salak.

Hingga sat ini, Gunung Salak dinyatakan dalam tingkat aktivitas Level I (Normal). Gunung ini juga tidak termasuk dalam 21 gunung yang terpantau level II Siaga maupun level III Waspada.

Gunung anak Krakatau, Semeru dan Merapi merupakan tiga gunung yang menempati tempat level 3, Waspada.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Gunung Salak erupsi atau tidak, masyarakat dapat menghubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (022) 7272606 di Bandung (Provinsi Jawa Barat) atau Pos Pengamatan G. Salak di Desa Benda, Kec. Cicurug, Kab. Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.***

Editor: Lasti Martina

Sumber: PVMBG

Tags

Terkini

Terpopuler