Pemerintah Harus Antisipasi Munculnya Varian Baru Virus Corona, Anggota DPR RI: Segera Tutup Akses

- 27 Desember 2020, 20:08 WIB
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 /Yumi Karasuma/Portal Purwokerto

PORTAL PURWOKERTO - Varian baru virus corona baru kali terdeteksi di Inggris sudah menyebar ke sejumlah negara di Eropa dan Asia. 

Menteri Inggris Boris Johnson menyebut virus dari hasil mutan penyebarannya 70 persen lebih cepat, kini negara tersebut tengah menghadapi krisis baru.

Sejumlah negara lain, termasuk Australia, Italia, dan Belanda juga mengatakan juga telah mendeteksi kasus galur baru corona itu. Strain baru dengan nama  VUI-202012/01 kini sedang diteliti oleh para ahli di sejumlah negara.

Baca Juga: Virus Varian Baru dari Inggris Sudah Menyebar Eropa dan Asia, Lebih Ganas 70 Persen dari Aslinya

Di Asia virus varian baru corona ini sudah masuk ke Singapura dan Malaysia. Dibawa warga setempat setelah bepergian ke Inggris, dan virus terdeteksi saat menjalani masa karantina.

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani meminta pemerintah mewaspadai terkait adanya varian baru virus Covid-19 tersebut.

Netty menyatakan Pemerintah jangan sampai mengulangi kesalahan dengan menganggap remeh varian baru ini yang berdampak pada lambatnya antisipasi.

Baca Juga: Ini Ramalan Terbaru Denny Darko Terkait Rizieq Shihab, Jadi Menteri Agama? Gantikan yang Sekarang?

Bahkan, menurut para ahli, mutasi baru itu lebih mudah menular dan akan lebih berat efek klinisnya, bahkan dapat mempengaruhi efektivitas vaksinasi.

“Pemerintah harus segera menutup akses masuk dari Malaysia dan Singapura, serta menyambung penutupan akses warga negara asing (WNA) dari Inggris yang sudah dilakukan sebelumnya,” kata Netty, seperti dikutip Portal Purwokerto dari Antara, Minggu, 27 Desember 2020.

Penutupan akses masuk juga harus dilakukan kepada negara-negara yang telah mengkonfirmasi adanya penularan virus corona varian baru ini seperti Irlandia, Italia, Denmark, Israel, Belanda, dan Australia.

Baca Juga: Seorang Pria Diamankan Usai Lempar Bom Molotov ke Masjid Al-Istiqomah, Apa Alasannya?

Varian baru virus corona tersebut juga telah dikonfirmasi di Afrika Selatan. Bahkan saat ini Jepang akan memperkuat pembatasan masuk bagi pelancong dari Inggris dan Afrika Selatan mulai Sabtu, 26 Desember 2020.

Netty mengatakan jika Langkah ini dilakukan karena saat ini Indonesia masih berkutat dengan efek gelombang pertama pandemi Covid-19.

Untuk itu, pemerintah harus segera melakukan tindakan preventif, dengan melakukan pemeriksaan secara ketat di pintu-pintu masuk imigrasi Indonesia seperti di bandara, pelabuhan dan pintu-pintu perbatasan.

Baca Juga: Sudah Tak Pakai Masker, Ngeyel, Pemotor Tak Bermasker Meludahi Petugas SPBU di Ciduk Polisi

"Setiap orang yang masuk harus menunjukkan hasil negatif tes menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) atau tes usap (tes swab) di negara asal yang berlaku maksimal 2 x 24 jam sebelum jam keberangkatan," ujar Netty.

Banyaknya kelompok rentan yang terpapar virus Covid-19 di Indonesia, pemerintah kata Netty harus segera menyosialisasikan terkait bahayanya mutasi virus corona itu kepada masyarakat.***

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah