Tahu dan Tempe Hilang di Pasar, Polri Turun Tangan Ancam Importir Penimbun Kedelai

- 6 Januari 2021, 11:38 WIB
Harga kedelai bahan baku membuat tempe dan tahu langka dan haganya meroket membuat perajin tahu tempe gelisah. Kelangkaan kedelai langsung di respon Polri
Harga kedelai bahan baku membuat tempe dan tahu langka dan haganya meroket membuat perajin tahu tempe gelisah. Kelangkaan kedelai langsung di respon Polri /hendro susilo/

"Bahwa kedelai impor tersebut selain diperuntukan guna pemenuhan industri tahu dan tempe untuk kualitas II juga dipergunakan untuk proses pakan ternak dan proses pembuatan minyak kedelai serta produk turunan lainya," ujar Argo dalam keterangan tertulisnya.

Lalu, distribusi ke UKM industri tahu dan tempe ke wilayah Jabodetabek dan Bandung Jawa Barat dengan pendistribusian antara 250-300 ton per hari dan stok tersisa saat ini sebanyak 2.500 ton.

Kacang kedelai tersebut disalurkan melalui distributor dengan harga saat ini Rp 8.600/Kg terjadi kenaikan sekitar Rp 1.000 sejak pertengahan bulan Desember 2020.

 Baca Juga: Tenang! Formasi Guru CPNS Masih Dibuka, Nadiem Makarim: Tahun Ini Fokus Perekrutan Bagi Guru Honorer

"Didapat informasi dari Staff Perusahaan tersebut Kenaikan harga disebabkan karena selain harga beli di negara asal terjadi kenaikan yang sebelumnya 6.800 menjadi 8.300 juga disebabkan dikarenakan sejak pertengahan bulan Oktober-Desember 2020 kapal yang langsung tujuan Indonesia sangat jarang sehingga menggunakan angkutan tujuan singapore dan sering terjadinya delay dikarenakan menunggu waktu dalam konekting ke Indonesia sehingga keterlambatan antara 2- 3 minggu," papar Argo.

Kemudian pengecekan kedua dilakukan di PT. FKS Mitra Agro di Pasar Kemis Pasir Jaya Cikupa Tangerang. Dari pemeriksaan itu diketahui bahwa  pada tanggal  31 Desember 2020 kedelai masuk  sebanyak 533,29 ton dan sudah didistribusikan sebanyak 79 ton, sisa stok per 31 Desember 2020 sebanyak 474,29 ton.

 Baca Juga: Perlu Ditanam di Rumah, 7 Tanaman Bunga Ini Selain Cantik juga Bawa Keberuntungan Menurut Feng Shui

"Bahwa pada tanggal 4 Januari 2021 kedelai masuk sebanyak 460,22 ton dan sudah didistribusikan sebanyak 76 ton, sisa stok per 4 Januari  sebanyak 384,22 ton. Sisa stok  per tanggal 5 Januari 2021 sebanyak 858,51 ton," ucap Argo.

Selanjutnya, PT.  Sungai Budi di Daan Mogot, Kota Tangerang, Banten. Ditemukan fakta bahwa,  pada tanggal 4 Januari 2021  kedelai masuk sebanyak 400 ton dan sebanyak 300 ton sudah siap didistribusikan ke konsumen, sehingga sisa stok saat ini per 5 Januari 2021 sebanyak 100 ton. ***

Halaman:

Editor: Eviyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah