Alami Hipospadia, Aprilia Manganang Kini Resmi Laki laki, Cara Dokter Tentukan Status Kelamin Hipospedia

- 19 Maret 2021, 23:21 WIB
Aprilia Manganang.
Aprilia Manganang. /instagram/@apriliamanganangofficial

 

PORTAL PURWOKERTO - Serda Aprilia Santini Manganang resmi menjadi seorang laki laki, sebelumnya dikenal sebagai , Aprilia Manganang Mantan anggota tim nasional bola voli putri.

Perubahan status dari wanita menjadi laki laku ramai dibicarakan,  Aprilia diketahui memiliki kelainan  hipospadia berat. Kondisinya baru terbongkar setelah dia menginjak dewasa, 28 tahun.

Menyikapi kondisi mantan atlet voli putri nasional Aprilia Manganang yang mengalami hipospadia, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Daeng M Faqih menyebut, pengidap hipospadia harus dibantu, bisa diatasi melalui penanganan medis, untuk memperjelas statusnya sebagai wanita atau pria.

Baca Juga: Sematkan Namanya pada Serda Aprilio Manganang, Ini Harapan KSAD Jenderal Andika Perkasa

Baca Juga: Aprilio Manganang Dulu jadi Atlet Voli Nasional, Pernah Raih MVP, Kini jadi Chef di Bagian Perbekalan TNI AD

‘Untuk menentukannya status pengidap hipospadia  atau cacat lahir pada alat kelamin seseorang adalah melalui rekomendasi medis,” Daeng Faqih.

Hipospadia dalam istilah medis adalah cacat lahir pada alat kelamin seseorang cacat lahir pada anak laki-laki.  Dimana (uretra) lubang keluarnya air seni atau urin maupun air mani tidak terletak di bagian kepala batang penis.

Langkah awal penangnan pada kasus hipospedua, pertama yang harus diatasi adalah  dengan meminta rekomendasi medis terhadap kecenderungan perilaku pasien, apakah  lebih ke laki-laki atau perempuan.

Untuk menentukan status pada seseorang yang mengidap hipospadia adalah pemeriksaan oleh dokter ahli andrologi, bisa periksa bersama dengan  spesialis dokter kandungan.

Baca Juga: 7 Fakta Aprilio Manganang Resmi Sebagai Laki-Laki, Nomer Tujuh Bikin Tergila-Gila

“Diperiksa apakah betul laki-laki atau perempuan atau dua-duanya,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Daeng M Faqih dikutip dari Antara Jumat 19 Maret 2021.

Dokter ahli nanti bisa membantu dalam menentukan hormon spesifik terhadap pasien pengidap hipospedia.

Dari hasil pengamatan terhadap perilaku pasien, tim medis akan memberikan rekomendasi terkait penetapan jenis kelamin.

“Rekomendasi medis hanya menyampaikan kecenderungannya. Nanti pasien lah yang akan memutuskan, menjadi ingin menjadi pria atau wanita,” kata Faqih usai acara diskusi "Setahun Pandemi COVID-19" di Kantor PB IDI, Jakarta Pusat Rabu 10 maret 2021..

 Baca Juga: Tak Memakai Nama 'Lanang', Nama Baru Serda Aprilia Manganang Tersemat Nama KSAD

Dua kelamin pada satu manusia, jika dibiarkan dua-duanya, maka sebagai manusia perlu dibantu. Dokter ahli bisa membantunya untuk menentukan pasien menjadi pria atau wanita.

Hipospadia berat seperti yang dialami Aprilia membuat banyak orang salah mengira  mengingat bentuk alat kelaminnya yang tidak jelas.

‘Dicek hormonnya ke arah mana, laki-laki atau perempuan. Itu bisa diselesaikan melalui skema operasi,  Kasihan, ini harus dibantu menyelesaikannya,"jelasnya seperti dikutip Portal Purwokerto dari Antara.

Baca Juga: Resmi jadi Laki-Laki Setelah 28 Tahun, Aprilia Manganang Kini Bernama Aprilio Perkasa Manganang

Faqih menambahkan, kasus kelainan pada kelamin seperti dialami Aprilia tidak banyak  terjadi di Indonesia.

Hipospadia merupakan  cacat lahir pada anak laki-laki di mana pembukaan uretra (saluran yang membawa urin dari kandung kemih keluar tubuh) tidak terletak di ujung penis.

 Pada anak laki-laki dengan hipospadia, uretra terbentuk secara tidak normal selama pekan ke 8-14 kehamilan. Kondisi hipospadia pada setiap penderita bisa berbeda-beda.

“Pada beberapa kasus, lubang kencing ada yang terletak di bawah kepala penis, di batang penis, dan bahkan ada yang di skrotum atau buah zakar,” ujar Daeng.

Baca Juga: Grandmaster Irene Kharisma VS Dewa Kipas, Netizen: Duel Juara Turnamen Catur VS Pecatur Pos Ronda

Dalam kasus pada Aprilia  mengalami hipospadia berat dimana lubang kencingnya (uretra) tidak pada lokasi yang normal.*** 

Editor: Eviyanti

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah