Profil Pierre Andreas Tendean, Sosok Penyelamat Jenderal A.H Nasution Dalam Peristiwa G30S PKI

- 30 September 2021, 15:07 WIB
Profil Pierre Andreas Tendean, Sosok Penyelamat Jenderal A.H Nasution Dalam Peristiwa G30S PKI
Profil Pierre Andreas Tendean, Sosok Penyelamat Jenderal A.H Nasution Dalam Peristiwa G30S PKI /Buku Sang Patriot Kisah Seorang Pahlawan Revolusi
  • Meninggal: 1 Oktober 1965 (umur 26)

Jakarta, Indonesia

  • Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan

Kalibata

  • Pengabdian:  Indonesia
  • Dinas/cabang: ABRI, Angkatan Darat
  • Lama dinas: 1962-1965
  • Pangkat: Letnan Satu (saat kematian)

Kapten (anumerta)

  • Penghargaan: Pahlawan Revolusi

 Pierre Andreas Tendean lahir pada tanggal 21 Februari 1939 di Batavia (kini Jakarta), Hindia Belanda ayahnya bernama Dr. A.L Tendean, seorang dokter spesialis jiwa yang berdarah Minahasa, dan Cornet M.E, serang wanita Indo yang berdarah Perancis.

Baca Juga: Sejarah Lubang Buaya Saksi Peristiwa G30S/PKI dan Nama 7 Jenderal Korban Kekejaman PKI

Pierre Tendean merupakan anak tengah, kakaknya bernama Mitze Farre, sedangkan adiknya bernama Rooswidiati. Ia mengenyam sekolah dasar di Magelang, kemudian melanjutkan SMP dan SMA di Semarang kota dimana ayahnya bertugas.

Meski tidak disetujui ayahnya, Pierre Tendean berhasil bergabung dengan Akademi Teknik Angkatan Darat (ATEKAD) di Bandung pada tahun 1958. Hal ini ia lakukan untuk mewujudkan mimpi masa kecilnya menjadi seorang tentara.

4 tahun kemudian atau tepatnya tahun 1962 Pierre Tendean lulus dari ATEKAD dengan pangkat letnan dua, setelah lulus Pierre Tendean bertugas sebagai Komandan Peleton Batalyon Zeni Tempur 2 Kodam II/Bukit Barisan di Medan.

Setahun setelahnya, ia mengikuti pendidikan di sekolah intelijen di Bogor. Setelah lulus dari sekolah intelijen dari sana, ia ditugaskan di Dinas Pusat Intelijen Angkatan Darat (DIPIAD) sebagai mata-mata ke Malaysia sehubungan dengan konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia, ia memimpin relawan di beberapa daerah untuk menyusup ke Malaysia.

Pierre Tendean kemudian dipromosikan menjadi letnan satu pada tanggal 15 April 1965, dan selanjutnya ditugaskan menjadi ajudan Jenderal Abdul Haris Nasution.

Halaman:

Editor: Eviyanti

Sumber: Buku Sang Patriot Kisah Seorang Pahlawan Revolusi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah