Ditentukannya 29 Syakban tersebut karena ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, yakni antara 1 derajat 6,78 menit sampai dengan 2 derajat 10,02 menit.
Sementara 1 Ramadhan baru bisa ditetapkan setelah mendapatkan hasil rukyatul (pemantauan) hilal.
Untuk melakukan pemantauan tersebut, Kemenag telah menentukan 101 lokasi titik rukyatul hilal di seluruh Indonesia yang akan dilaksanakan oleh Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerjasama dengan Peradilan Agama dan Ormas Islam serta instansi lain di daerah setempat.
Dalam situs Kemenag disebutkan bahwa nantinya Sidang Isbat akan digelar secara Hybrid. Artinya, sidang bakal berlangsung secara luring dan daring melalui Zoom Meeting.
Baca Juga: Allahumma Ballighna Ramadhan, Doa Menyambut Bulan Puasa Ramadan Latin, Arab dan Artinya
Sidang Isbat secara luring (offline) akan digelar di Auditorium HM. Rasjidi Kemenag, Jalan MH. Thamrin, Jakarta. Jumlah peserta yang hadir dalam sidang luring dibatasi sesuai dengan ketentuan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Masyarakat dapat menyaksikan tahap satu sidang yakni pemaparan hilal melalui live streaming di akun media sosial Kemenag RI pada Jumat, 1 April 2022, mulai pukul 17.00 WIB.
Sedangkan tahap kedua pelaksanaan Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1443 akan digelar secara tertutup setelah Salat Magrib.
Baca Juga: Doa Ziarah Kubur Lengkap Dengan Tata Cara, Tradisi Menjelang Ramadhan yang Tinggal Menghitung Hari
Pada akhirnya, penetapan 1 Ramadhan secara resmi akan diumumkan melalui telekonferensi pers hasil sidang isbat yang disiarkan secara langsung oleh TVRI dan media sosial Kemenag.