Baca Juga: 8 Negara Dunia yang Telah Melonggarkan Aturan Wajib Masker Covid-19, Termasuk Indonesia!
Angka tersebut meningkat setelah dilakukan survey antibodi pada Maret 2022 yang menunjukan antibodi didapat sebanyak 99% untuk masyarakat wilayah Jawa-Bali.
Antibody masyarakat didapatkan karena angka vaksinasi masyarakat cukup tinggi.
Selain itu, orang yang sudah melakukan vaksin kemudian terpapar virus, tubuhnya akan memproduksi antibodi yang disebut super immunity.
Fenomena super immunity memiliki kadar antibodi tinggi dalam tubuh dan dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.
"Jadi orang sudah divaksin lalu terpapar virus, selain melindungi yang bersangkutan masuk Rumah Sakit tapi bisa bertahan imunnya cukup lama,” papar Menkes yang akrab disapa BGS tersebut.
Baca Juga: Jokowi Izinkan Lepas Masker, Ternyata Hanya Boleh Dilakukan di Sini!
Alasan selanjutnya yaitu kasus COVID-19 menurun jika dibandingkan negara besar seperti Amerika, China, dan Taiwan yang kasusnya tinggi karena adanya varian baru yaitu omicron BA 2.
“Maka dengan itu dapat dimulai transisi awal seperti kebijakan lepas masker,” ungkap BGS.
Selain itu BGS juga menekankan bahwa transisi pandemic ke endemic, masyarakatlah yang memiliki peran besar dengan kesadarannya akan kesehatan