Pada masa pendudukan Jepang, ia mengikuti pendidikan Heiho di Magelang dan pendidikan tentara pada Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor.
Setelah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, Ahmad Yani diangkat sebagai komandan di Purwokerto dan ikut terlibat dalam penumpasan pemberontakan PKI Musso di Madiun pada 1948.
2. Letjen Anumerta Raden Suprapto
Letjen Raden Suprapto ini lahir pada 20 Juni 1920 di kota Purwokerto dan ia dulu sempat mengikuti pendidikan militer di Akademi Militer Kerajaan di Bandung, tetapi terputus karena Jepang mendarat di Indonesia.
Pada masa awal kemerdekaan, Letjen Suprapto aktif merebut senjata pasukan Jepang di Cilacap dan bergabung dengan TKR di Purwokerto dan ikut dalam pertempuran di Ambarawa sebagai ajudan Panglima Besar Sudirman.
Pada 1 Oktober 1965 dini hari ia diculik dan dibunuh oleh PKI dan jasadnya ditemukan di Lubang Buaya, kemudian dimakamkan di Taman Pahlawan Kalibata, Jakarta.
3. Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (MT Haryono)
Lahir di Surabaya, pada 20 Januari 1924 MT Haryono di masa pendudukan Jepang ia belajar di Ika Dai Gaku (Sekolah Kedokteran) di Jakarta.