Network
PORTAL PURWOKERTO - Ini perubahan program Kartu Prakerja 2023 dengan Kartu Prakerja sebelumnya apa saja.
Salah satu perubahan dalam program Kartu Prakerja 2023 dengan Kartu Prakerja sebelumnya adalah skema normal tidak akan ada lagi moda pelatihan menonton video secara mandiri atau self-paced learning.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Kemitraan dan Program MPPKP Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Dwina M Putri.
“Selama dua tahun berjalan (ketika pandemi COVID-19), kita memegang dua mandat yaitu program kartu prakerja dan program bansos (bantuan sosial), sekarang kita fokus ke pelatihan. Jadi ibaratnya kita belajar berjalan dari awal lagi dengan webinar dan pelatihan secara offline untuk meningkatkan pengalaman berlatih,” ujarnya dia dalam konferensi pers di Cikini, Jakarta, Rabu dikutip Portal Purwokerto dari Antaranews.
Baca Juga: Kapan Pembukaan Kartu Prakerja 2023? INI Jadwal dan Syarat Terbaru, Pelatihan Offline di 10 Provinsi
Adapun guna mendukung penyediaan dalam berbagai pelatihan ini ada beberapa perubahan dalam program Kartu Prakerja tahun 2023 ini.
1. Penambahan durasi pelatihan yang semula minimal 6 jam menjadi minimal 15 jam dengan tidak lebih dari 3 jam per hari.
2. Moda pelatihan yang berlangsung secara online, offline dan bauran (secara bertahap).
3. Program Kartu Prakerja 2023 bisa diikuti oleh penerima bantuan dari kementrian/lembaga lainnya seperti Bantuan Sosial, Bantuan Subsidi Upah atau Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM). Hal ini berbeda dari sebelumnya di mana program Kartu Prakerja tidak dapat diberikan kepada para penerima bantuan tersebut.
4. Besaran bantuan atau nilai insentif yang diterima peserta adalah senilai Rp4,2 juta dengan rincian biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta, insentif pasca pelatihan Rp600 ribu guna mendukung biaya transportasi dan internet yang diberikan sebanyak satu kali, serta insentif survei sebesar Rp100 ribu untuk dua kali pengisian survei.
5. Dilakukan secara offline atau luring, program Kartu Prakerja akan dimulai di 10 kota besar secara bertahap sampai ke seluruh Indonesia.
Adapun ke 10 kota besar itu adalah Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Bali, Pontianak, Makassar, Kupang, dan Jayapura.
“Adapun untuk moda online atau daring, sama seperti sebelumnya, dapat diikuti dari seluruh provinsi,” kata Dwina.
6. Pelatihan yang diprioritaskan adalah kebutuhan di masa kini dan mendatang yang mencakup beberapa bidang pekerjaan yang paling dibutuhkan antara lain bidang bisnis, perkantoran, manufaktur, ekonomi kreatif, teknik, pertanian, jasa perorangan, dan hospitality.
Hasil ini diperoleh dari kajian riset Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Bappenas, Bank Dunia dan lembaga-lembaga lain seperti laporan “Critical Occupation List” tahun 2018, laporan “Indonesia’s Occupational Tasks and Skills” tahun 2020, studi World Economic Forum Future Job Report tahun 2020, serta riset Online Vacancy Outlook tahun 2020.
Demikianlah perubahan program Kartu Prakerja 2023 dengan Kartu Prakerja sebelumnya apa saja.***
