Merapi Tak Pernah Ingkar Janji Artinya Apa? Jadi Judul Dokumenter, Lagu, Puisi dan Tagar Populer, Ternyata..

- 11 Maret 2023, 18:55 WIB
Gunung Merapi dari Google Earth. Merapi Tak Pernah Ingkar Janji Artinya Apa? Jadi Judul  Dokumenter, Lagu, Sampai Tagar Populer, Ternyata..
Gunung Merapi dari Google Earth. Merapi Tak Pernah Ingkar Janji Artinya Apa? Jadi Judul Dokumenter, Lagu, Sampai Tagar Populer, Ternyata.. /Google Maps/

- Aktivitas Merapi pada abad ke-20 terjadi minimal 28 kali letusan, dimana letusan terbesar terjadi pada tahun 1931. Sudah tigaperempat abad tidak terjadi letusan besar.

Baca Juga: Kenapa Mbah Maridjan Tidak Mau Mengungsi? Kisah Mbah Maridjan yang Selalu Dikenang Tiap Gunung Merapi Erupsi

Berdasarkan data yang tercatat sejak tahun 1600-an, G. Merapi meletus lebih dari 80 kali atau rata-rata sekali meletus dalam 4 tahun. Masa istirahat berkisar antara 1-18 tahun, artinya masa istirahat terpanjang yang pernah tercatat andalah 18 tahun.

Secara umum, letusan Merapi pada abad ke-18 dan abab ke-19 masa istirahatnya relatif lebih panjang, sedangkan indeks letusannya lebih besar. Akan tetapi tidak bisa disimpulkan bahwa masa istirahat yang panjang, menentukan letusan yang akan datang relatif besar.

Karena berdasarkan fakta, bahwa beberapa letusan besar, masa istirahatnya pendek. Atau sebaliknya pada saat mengalami istirahat panjang, letusan berikutnya ternyata kecil. Ada kemungkinan juga bahwa periode panjang letusan pada abad ke-18 dan abad ke-19 disebabkan banyak letusan kecil yang tidak tercatat dengan baik, karena kondisi saat itu.

Jadi besar kecilnya letusan lebih tergantung pada sifat kimia magma dan sifat fisika magma. Diskripsi singkat letusan G. Merapi yang tercatat disajikan pada gambar di bawah ini. Gambar tersebut menunjukkan grafik statistik letusan G. Merapi sejak abad ke-18. Pada abad ke-18 dan ke-19, letusan G. Merapi umumnya relatif besar dibanding letusan pada abad ke-20, sedangkan masa istirahatnya lebih panjang.

Letusan G. Merapi sejak tahun 1872-1931 mengarah ke barat-barat laut. Tetapi sejak letusan besar tahun 1930-1931, arah letusan dominan ke barat daya samapi dengan letusan tahun 2001.

Kecuali pada letusan tahun 1994, terjadi penyeimpangan ke arah selatan yaitu ke hulu K. Boyong, terletak antara bukit Turgo dan Plawangan. Erupsi terakhir pada tahun 2006, terjadi perubahan arah dari barat daya ke arah tenggara, dengan membentuk bukaan kawah yang mengarah ke Kali Gendol.***

Halaman:

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x