Study Tour ke Bali? Ini yang Perlu Kamu Ketahui Mengenai Garuda Wisnu Kencana GWK

- 27 Mei 2023, 08:03 WIB
Study Tour ke Bali? Ini yang Perlu Kamu Ketahui Mengenai Garuda Wisnu Kencana GWK
Study Tour ke Bali? Ini yang Perlu Kamu Ketahui Mengenai Garuda Wisnu Kencana GWK /Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia

PORTAL PURWOKERTO - Peserta study tour ke Bali biasanya diisi oleh siswa SMP dan SMA yang berasal dari Pulau Jawa. Baik dari Jakartan, Bandung, Solo, Yogyakarta, Purworejo, Wonogiri, Pacitan, dan lain sebagainya. Salah satu tujuan wisata populer yang hampir pasti dikunjungi adalah Garuda Wisnu Kencana alias GWK. 

 

Proyek yang dimulai pada tahun 1989 ini memiliki objek wisata utama GWK berupa patung megah Dewa Wisnu yang sedang mengendarai burung Garuda. Tingginya mencapai 121 meter dengan berat mencapai 4.000 ton. Luas GWK sendiri berada di lahan seluas 250 hektar. Tak heran di dalamnya terdapat banyak objek untuk disinggahi dan dilihat.

Garuda Wisnu Kencana berada di Desa Ungasan, Kabupaten Badung, Bali. Yang menarik, meskipun baru diresmikan pada tahun 2018, pembuatan patung megah Garuda Wisnu Kencana GWK memakan waktu 28 tahun sebelum akhirnya berdiri tegak, gagah, dan perkasa. Pembuat patung tersebut adalah seorang seniman Bali bernama I Nyoman Nuarta. 

Baca Juga: Hotel Murah di Purwokerto Dekat Tempat Wisata, Hotel Murah Nyaman Dapet View Baturraden untuk Liburan Keluarga

Saat ini patung GWK menempati tempat keempat sebagai patung tertinggi di dunia. Berturut-turut patung tertinggi di dunia adalah patung pejuang kemerdekaan India, Sardar Vallabhbhai Patel, kemudian patung sang Buddha Gautama di China yang sering disebut sebagai patung Spring Temple, dan patung Laykyun Sekkya Buddha di Myanmar.

Objek Wisata Garuda Wisnu Kencana

Plaza Wisnu
Seperti namanya, di tempat ini terpampang patung Dada Dewa Wisnu. Tinggi patung ini sekitar 23 meter. Di lokasi ini lah lokasi tertinggi GWK berada. Patung Dewa Wisnu dikelilingi oleh air mancur. Konon ada sumber mata air suci yang tidak pernah kering, bahkan pada musim kemarau di sini. Mata air ini juga dipercaya memiliki kekuatan magis yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

 

Halaman:

Editor: Lasti Martina

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x