Network
PORTALPURWOKERTO - Benarkah Lukas Enembe meninggal? Mantan Gubernur Papua sempat dikabarkan meninggal dunia, tapi faktanya ia masih sehat. Bahkan terbaru, eks pengacara Lukas Enembe juga dikabarkan akan didakwa karena mengerahkan massa saat menghalangi penyelidikan KPK.
Lukas Enembe tersangkut kasus korupsi sebesar Rp35 Miliar. Ia juga sempat viral lagi karena dilaporkan oleh tahanan lain karena buang air kecil dan buang air besar tanpa membersihkan sisa sisanya.
Selain itu di dalam tahanan banyak yang mengaku tak tahan karena Lukas Enembe suka buang ludah sembarangan.
Lukas Enembe, yang memiliki nama asli Lomato Enembe, adalah seorang tokoh yang awalnya berkarier sebagai birokrat sebelum memasuki dunia politik. Ia memiliki perjalanan yang mengesankan, dari menjadi Wakil Bupati hingga menduduki jabatan tertinggi sebagai Gubernur Papua.
Baca Juga: Laura Moane Profil, Biodata Aktris Darah Campuran, Keturunan, Agama, Instagram
Lukas Enembe lahir di kampung Mamit, Distrik Kombu, Tolikara, Papua, pada 27 Juli 1967. Ia menyelesaikan pendidikan tingginya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sam Ratulangi, Manado, pada usia 28 tahun.
Setelah menyelesaikan kuliahnya, Lukas memasuki dunia pegawai negeri. Ia memulai karirnya sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan kemudian menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Sospol Kabupaten Merauke. Namun, dorongan untuk terlibat dalam politik tidak lama kemudian menghampirinya.
Karier politik Lukas Enembe dimulai sebagai Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya, mendampingi Eliezer Renmaur sejak tahun 2001. Ia kemudian berhasil terpilih sebagai Bupati Kabupaten Puncak Jaya saat berusia 40 tahun. Pada tahun 2013, Lukas Enembe mencapai puncak karier politiknya ketika ia terpilih sebagai Gubernur Papua, dengan Klemen Tinal sebagai wakilnya, untuk periode 2013-2018. Dalam perjalanan politiknya, ia menjadi anggota Partai Demokrat.
Sebagai Gubernur Papua, Lukas Enembe menjadi yang ketiga yang dipilih secara demokratis oleh rakyat Papua. Ia dikenal sebagai pemimpin yang pluralis dan moderat, yang berhasil memperbaiki hubungan antara pemimpin dari berbagai kelompok dan agama di wilayah tersebut.
