Network
Irfan Aidit disebut meninggal karena sakit. Sedangkan Ilham Aidit menjadi seorang arsitek usai lulus dari Universitas Parahyangan Bandung.
Iwan Aidit si anak tengah merupakan lulusan dari ITB dan sempat bekerja di perusahaan minyak milik perusahaan Amerika Serikat yang ada di Indonesia.
Iwan Aidit sempat tinggal di luar negeri dan kerap dipersulit untuk pulang ke Indonesia. Hingga akhirnya terpaksa melepaskan kewarganegaraannya untuk menjadi warga negara Kanada.
Kehidupan anak-anak DN Aidit berada di tangan kerabat-kerabat dari pihak sang istri, Soetanti. Adik dari Soetanti mengasuh 3 anak DN Aidit.
Baca Juga: Kapten Pierre Tendean, Pahlawan Revolusi Termuda yang Penuh Potensi dan Pemberani Korban G30S PKI
Soetanti, istri DN aidit yang merupakan seorang dokterdi bui di penjara Bukit Duri sejak 30 September 1965. Ia dipenjara hingga sekitar tahun 1980. Di akhir hidupnya selepas keluar dari bui, Soetanti sempat berpraktek sebagai dokter sebelum akhirnya meninggal karena sakit.
Adik-adik dari DN Aidit seperti Murad Aidit dan Basri Aidit dipenjara hingga belasan tahun. Sekeluarnya dari penjara mereka masih harus menerima stigma sebagai PKI dan menjalani hidup yang sangat sederhana.
Baik DN Aidit, istrinya Soetanti, Murad Aidit hingga Basri Aidit, tidak pernah menjalani proses peradilan sebelum dijebloskan ke dalam bui.
Hingga akhir hidupnya, DN Aidit disebut masih beragama Islam. Salah satu dalang G 30 S PKI ini meninggal karena dibunuh dengan dieksekusi ditembak oleh tim khusus yang dibentuk oleh Soeharto, yang kemudian menjadi Presiden Indonesia kedua.***
