Misteri Lagu Genjer Genjer PKI, Sempat Dilarang Dinyanyikan, Bila Dinyanyikan Dapat Ditangkap!

- 30 September 2023, 23:34 WIB
Misteri Lagu Genjer Genjer PKI, Sempat Dilarang Dinyanyikan, Bila Dinyanyikan Dapat Ditangkap!
Misteri Lagu Genjer Genjer PKI, Sempat Dilarang Dinyanyikan, Bila Dinyanyikan Dapat Ditangkap! /Tangkapan Layar Youtube Pegawai Jalanan/

PORTAL PURWOKERTO - Lagu Genjer Genjer PKI, lagu yang sebenarnya berbahasa Osing, salah satu bahasa Jawa yang dituturkan oleh Suku Osing di Banyuwangi ini diciptakan pada tahun 1942.

Pencipta lagu Genjer-Genjer adalah M. Arif. Seorang seniman alat musik angklung asal Banyuwangi. Ia menggubah lagu dolanan yang berjudul Tong Alak Gentak dan menggantinya dengan syair yang ikin dikenal dengan judul Genjer-Genjer.

Genjer, adalah sejenis tanaman gulma yaitu tumbuhan yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya yang pertumbuhannya tidak dikehendaki dan umumnya merugikan. 

Baca Juga: Apakah Cakrabirawa itu PKI, Ikut Serta Dalam Penculikan dan Pembunuhan Para Jenderal G30S PKI

Syair baru lagu Genjer-Genjer tersebut sebenarnya ditujukan pada penjajah Jepang yang menyengsarakan masyarakat Indonesia. Genjer tumbuh di rawa-rawa dan merupakan makanan itik, namun menjadi santapan yang lezat akibat tidak mampu membeli daging. 

Lirik Lagu Genjer-Genjer dan Artinya

Genjer-genjer nong kedokan pating keleler.

(Genjer-genjer di petak sawah berhamparan)

Emake thulik teka-teka mbubuti genjer.

(Ibu si bocah datang mencabuti genjer)

Ulih sak tenong mungkur sedhot sing tulih-tulih.

(Dapat sebakul, dia berpaling begitu saja tanpa melihat)

Genjer-genjer saiki wis digawa mulih.

(Genjer-genjer sekarang sudah dibawa pulang)

Genjer-genjer isuk-isuk didol ning pasar.

(Genjer-genjer, pagi-pagi dijual ke pasar)

Dijejer-jejer diuntingi padha didhasar.

(Dijejer diikat kemudian digelar/dijajakan)

Emake jebeng padha tuku nggawa welasah.

(Ibu si gadis membeli genjer sambil membawa welasan)

Genjer-genjer saiki wis arep diolah.

(Genjer-genjer sekarang akan diolah)

Genjer-genjer mlebu kendhil wedang gemulak.

(Genjer-genjer masuk periuk air mendidih)

Setengah mateng dientas ya dienggo iwak.

(Setengah matang ditiriskan sebagai lauk)

Sega sak piring sambel jeruk ring pelanca.

(Nasi sepiring, sambal jeruk di dipan)

Genjer-genjer dipangan musuhe sega.

(Genjer-genjer dimakan bersama nasi)

Baca Juga: Siapa Dalang dari Peristiwa G30S PKI, Semua Telah Tewas!

Lagu Genjer-Genjer identik dengan PKI bukan tanpa sebab. Sejak maju dalam Pemilu 1955 dan ikut serta dalam parlemen di masa Demokrasi Terpimpin era tahun 1959-1965, lagu Genjer=Genjer kerap digunakan PKI saat berkampanye. 

Lagu yang merakyat ini memang dipotret PKI untuk meraih simpati masyarakat kelas menengah ke bawah yang merupakan kelompok massa terbesar. Karena sering, lagu ini menjadi identik dengan PKI.

Muhammad Arief yang merupakan pencipta Genjer-Genjer memang bergabung dengan Lekra, Lembaga Kebudayaan Rakyat, yang merupakan organisasi di bawah PKI. Lagu tersebut diputar setiap pembukaan pertemuan PKI.

Baca Juga: Mengapa PKI Dilarang di Indonesia, INI Dasar Hukumnya yang Telah Berlaku Selama 57 tahun

Kebencian terhadap lagu Genjer-Genjer adalah ketika adanya cerita yang menyebut anggota Gerwani dan Pemuda Rakyat menyanyikan lagu ini ketika menculik dan menyiksa para jenderal pada 30 September 1965 sebelum akhirny apara jenderal tersebut dibunuh.

Dalam film Pengkhianatan Gerakan 30 September 1965, lagu ini juga menjadi latar suara saat penyiksaan di pondok terhadap para jenderal. 

Akhirnya, lagu Genjer-Genjer merupakan salah satu lagu yang dilarang secara tidak resmi oleh pemerintah Orde Baru. Bahkan, orang yang menyanyikannya dapat dituduh terlibat PKI dan dibui.

Baca Juga: Biodata Agama DN Aidit, Salah Satu Dalang G 30 S PKI Meninggal Karena Apa?

Meskipun Orde Baru telah tumbang, namun ketakutan terhadap lagu Genjer-Genjer tetap ada. Buktinya, saat grup musik reggae asal Mojokerto, Mesin Sampink tampil membawakan lagu tersbut, aparat kepolisian menangkap mereka. Meskipun akhirnya dilepaskan.

Lagu Genjer Genjer PKI adalah lagu yang identik dengan keberadaan PKI dan masih menimbulkan ketakutan bila ada yang menyanyikannya karena takut ditangkap oleh pihak kepolisian.***

 

Editor: Lasti Martina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah