Network
Lebih dari sekadar menghindari produk terafiliasi dengan Israel, fatwa ini memberikan penekanan pada kewajiban umat Islam dalam memberikan dukungan aktif untuk kemerdekaan Palestina.
Ketua MUI Bidang Fatwa, KH Asrorun Niam Sholeh, menegaskan pentingnya untuk menghindari transaksi dan penggunaan produk yang mendukung penjajahan dan zionisme, namun, fatwa ini juga mendorong umat Islam untuk turut serta dalam perjuangan Palestina.
Fatwa ini mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan melalui diplomasi internasional, terutama di PBB dan OKI, untuk menekan Israel agar menghentikan agresi.
Baca Juga: Bubur Bayi Cerelac Diboikot? Milna dan Promina Produk Lokal Bukan? Bund, INI Info Lengkapnya
Umat Islam diajak untuk mendukung perjuangan melalui penggalangan dana kemanusiaan, doa, dan shalat ghaib untuk syuhada di Palestina. Inti dari fatwa ini menyatakan bahwa mendukung perjuangan Palestina dianggap sebagai kewajiban.
Dukungan dapat berupa distribusi zakat, infak, dan sedekah untuk kepentingan perjuangan rakyat Palestina. Bahkan, dalam keadaan darurat, dana zakat dapat didistribusikan ke mustahik yang berada di tempat yang lebih jauh, termasuk untuk perjuangan Palestina.
Fatwa ini menekankan bahwa tindakan mendukung agresi Israel dianggap sebagai haram. Umat Islam diimbau semaksimal mungkin untuk menghindari transaksi dan penggunaan produk terafiliasi dengan Israel serta mendukung penjajahan dan zionisme.
Konferensi Pers yang mengumumkan fatwa ini menunjukkan keseriusan dan kesatuan para tokoh MUI dalam merespons konflik di Palestina.
Fatwa MUI 83/2023 tidak hanya menjadi himbauan moral, melainkan sebuah panggilan tindakan konkret untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
Untuk mendownload fatwa tersebut, para pembaca bisa langsung mengakses laman situs MUI dan mengetikkan Fatwa MUI nomer 83 tahun 2023.
