Awalnya, tahu bulat ini dipasarkan sebagai buah tangan di industri rumahan warga Tasikmalaya. Namun rupanya mendapat respon pasar yang sangat baik.
Banyak orang yang berbondong-bondong membeli buah tangan tersebut, hingga lambat laun makin menyebar dan bahkan menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.
Banyak orang yang akhirnya mengikuti jejak industri rumahan tersebut dan menjualnya di berbagai daerah.
Tak hanya bentuk olahan tahunya yang bulat, tapi tagline jualannya itu yang membuat makanan asli Tasikmalaya ini makin meng-Indonesia.
'Tahu bulat, digoreng dadakan, lima ratusan....' ini suara yang menjadi ciri khas bakul tahu bulat dan kini banyak terdengar disekitar kita.***