Network
PORTAL PURWOKERTO - Sejumlah tamu ningrat alias berdarah biru yang masih merupakan keturunan kerajaan di nusantara turut hadir dalam acara Dhaup Ageng Pakualaman. Pernikahan agung kali ini menikahkan pangeran Kadipaten Pakualaman, BPH Kusumo Kuntonugroho dengan dr. Laily Annisa Kusumastuti.
Setidaknya ada sekitar 32 raja Nusantara yang hadir dalam Dhaup Ageng Pura Pakualaman, termasuk 17 dewan kerajaan dan 24 DPP.
Dalam acara Dhaup Ageng Pakualaman ini juga dihadiri oleh tiga raja lain yang merupakan bagian dari pecahan kerajaan Mataram Islam.
Kadipaten Pakualaman merupakan bagian termuda dari pecahan kerajaan Mataram Islam, salah satu kerajaan terkuat di Indonesia.
Mataram Islam adalah salah satu kerajaan Islam terkuat yang menyatukan sebagian besar pulau Jawa. Termasuk Jawa Tengah, DI Yogyakarta, sebagian besar Jawa Barat dan Jawa Timur, kecuali Banten.
Mataram Islam juga menguasai daerah Madura, dan Sukadana di Kalimantan Barat, Makasar, serta Palembang dan Jambi di Sumatera.
Didirikan pada tahun 1586 oleh Panembahan Senopati, salah satu raja terbesarnya adalah Sultan Agung Hanyakrakusumo.
Akibat pertikaian keluarga dan adu domba oleh VOC, Mataram Islam terpecah hingga terpaksa menandatangani Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755.
Baca Juga: Dhaup Ageng Artinya, Digelar di Pura Pakualam, Pecahan Termuda Kerajaan Mataram Islam
